Fira menepuk kepala Yudhi "Revolusi masih belum berhasil, kawan. Kamu masih harus terus bekerja keras, eh?"
Fira menatap halaman hasil dan membacanya beberapa kali, dan Deni menggosok kepalanya sendiri. "Apa yang terlihat bagus? Aku berhasil dalam ujian. Mata ujian politik dan perdagangan internasional membuatku merasa tidak nyaman karena dua pengawas disana selalu menatap ke arahku, jadi aku terburu-buru menyelesaikan ujiannya."
Kedua pengawas itu sama-sama pengajar wanita. Melihat ada pria tampan di ruang ujian, mereka tak bisa menahan diri. Mereka memandang Deni dari waktu ke waktu, dan Deni merasa tidak nyaman karenanya.
Fira menggenggam tangan pamannya "Paman, kamu benar-benar luar biasa. Kekhawatiranku sama sekali tak beralasan."
Yuni dan Anto berkata dengan gembira, "Kita harus makan siang yang enak hari ini." Deni mengusap kepala Fira "Jadi kamu seharusnya tidak perlu menyuruhku belajar berlebihan, kan?"
Fira menjawab pelan " ... seharusnya tidak."