Lulu benar benar mengabaikan kutukan Kunto Aji di belakangnya. Dan dia terus berlari ke arah Rio, yang dikelilingi oleh kerumunan tanpa rasa malu sedikitpun.
"Ahem ... Aku tidak menyangka teman sekelas lama itu, kamu sebenarnya adalah ketua perusahaan Lauder!" Lulu dengan benar berhenti di depan Rio, mengabaikan para pemimpin perusahaan Lauder, dengan senyum menawan di wajahnya. Rio sedikit mengernyit melihat tingkah laku Lulu yang tidak ada sopan sopannya ini.
Sebelum dia sempat berbicara lagi, Nona Vivi berteriak dengan dingin, "Kamu siapa? Jangan ganggu pekerjaan inspeksi ketua!"
"Siapa aku? Aku teman sekelas SMP Rio! Atau wanita yang pernah disukainya!"
Lulu berkata dengan penuh kemenangan dan kebanggaan tanpa memikirkan semua petinggi perusahaan yang jadi melihat ke arahnya juga. Hal ini membuat Nona Vivi marah dan semakin murka.