Perubahan raut wajah Ashil membuat Fathan kebingungan. Sampai bola matanya pun berembun dan siap untuk menitikkan air mata. Fathan serius sekali memperhatikan Ashil dan menunggu kata yang keluar dari mulut wanita itu.
"Jadi, selama ini kamu tidak menyukai aku?" Suara Ashil terdengar parau karena menahan tangisan.
Fathan menghela napas sejenak, "Bukan seperti itu. Dulu memang ada perasaan, tapi untuk saat ini tidak. Aku sedang tidak ingin berhubungan dengan siapa pun."
Tes.
Satu tetes air mata berhasil lolos dan membasahi pipi ranum milik Ashil. Fathan tertegun menyaksikan hal itu. Sementara Ashil sekuat tenaga menjaga agar air matanya tidak jatuh begitu saja. Ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Fathan.
"Hei, kenapa menangis?"