Setelah Ashil pergi, Fathan melanjutkan kembali lamunan yang sempat terhenti akibat kedatangan wanita itu. Kehadiran Ashil semakin membuat kepala Fathan terasa sakit. Belum lagi, perhatian yang ditunjukkannya terlalu berlebihan. Membuat semua pasang mata tertuju kepadanya.
Sementara itu, Ashil yang sedang berjalan secara tidak sengaja bertemu dengan Alleta yang kebetulan baru saja pulang dari perpustakaan. Karena ada beberapa buku yang harus ia kembalikan. Alleta menghentikan langkah kakinya saat mereka berdua sudah saling berhadapan. Wajah Ashil terlihat sengit, tidak ada senyum sedikitpun. Begitu juga dengan Alleta yang hanya bisa memberikan tatapan sinis.
Suasana berubah menjadi tegang. Saling menatap tidak suka terlihat jelas di antara mereka berdua. Ingin sekali rasanya Alleta mencabik habis wajah wanita yang sudah membuat suaminya berpaling.
"Jangan menatap seperti itu! Atau akan aku buat kau malu di depan banyak orang." Ashil memberikan ancaman.