Setelah lama berpikir, Fathan enggan untuk pulang. Padahal Azka sudah memintanya untuk pulang ke rumah. Fathan tidak mau jika harus meminta maaf kepada Alleta. Ia akan merasa malu jika harus melontarkan kata maaf lebih dulu.
"Ya sudah kalau kamu tidak mau meminta maaf." Azka yang kesal menyudahi perkataannya dan menyerahkan semuanya kepada Fathan.
"Aku akan tinggal di sini, tidak masalah bukan?"
"Iya, terserah kamu saja. Aku tidak ingin kamu bertengkar lebih lama lagi." Azka bangkit, banyak bicara membuat tenggorokannya terasa kering kerontang.
Lelah mendengar nasihat dari Azka, Fathan memutuskan untuk tidur di atas sofa. Ketika hendak membuka game di ponselnya, tiba-tiba ada yang memberikan pesan kepada Fathan. Rupanya pesan itu dari Ashil yang menyapa dirinya. Fathan sedang tidak ingin berbalas pesan dengan siapa pun. Ia hanya membaca pesan tersebut tanpa berniat untuk membalasnya.