Malam itu dilalui mereka begitu saja. Hingga pagi datang, hawa dingin semakin menusuk sampai ke dalam tulang. Apalagi ditambah dengan udara ruangan yang memang sudah dingin karena AC yang cukup kencang. Perlahan Alleta mulai membuka matanya, ia terkejut karena sudah mendapati dirinya satu selimut dengan Fathan.
Alleta mengeluarkan tubuhnya, menegangkan otot-otot tubuhnya yang terasa tegang. Beberapa kali ia menguap untuk membuat otaknya kembali fresh. Alleta menyingkap selimut itu, sementara Fathan masih bergulat dengan mimpi indahnya. Tiba-tiba Alleta teringat percakapannya bersama dengan Fathan tadi malam.
**
Flashback.
Setelah membersihkan tubuh, secara tiba-tiba Fathan menarik tangan Alleta. Sehingga membuat tubuh Alleta duduk di samping dirinya. Mereka berdua duduk ditepi ranjang bersama. Mata mereka saling bertemu satu sama lain, Alleta tampak canggung sekali, apalagi tangan Fathan belum beranjak dari sana.