Irfan bergegas mencium punggung telapak tangan ayahnya, dan melangkah, meninggalkan ayahnya, beserta rumah, yang sudah Irfan tinggali, selama sepuluh tahun ini, bersama dengan ayah angkatnya.
***
Ara dan Juna, tengah berada di ruang makan. Pagi ini, Ara yang memasak untuk Juna. Ia bangun lebih pagi, dan menyiapkan makanan, untuk sarapan dirinya, dan juga Juna.
Pagi ini, Ara hanya ingat tentang Juna saja. Tak ada yang lain, selain Juna, pokoknya. Apalagi, Ara tak membawa serta buku hariannya. Jadi otomatis, ia tak bisa mengingat hal lainnya.
"Makasih Sayang, untuk sarapannya," ucap Juna dengan pakaian yang sudah rapi. Karena hari ini, Juna akan masuk ke kantor. Sedangkan Ara, ia juga terlihat lebih fresh, dan tetap mengenakan baju Juna yang lainnya.