"Tak bisakah aku tetap di sini? Ara gak mau sendirian lagi, Ma, Pa!" ucap Ara.
"Banyak yang menyayangi kamu, Nak. Jadi, kamu harus temui mereka. Mereka mencari kamu," ucap sang mama.
"Tapi, Ma..." kalimat Ara terhenti.
"Kamu belum saatnya, Nak. Jadi, kamu harus menyelesaikan dulu sesuatu yang belum terjawab. Jika memang sudah saatnya, kita pasti akan berkumpul lagi." Ucap sang papa dengan bijak dan penuh kasih.
Bagi Ara, pertemuan dengan kedua orang tuanya adalah berkah dan anugrah. Disaat dirinya tak tahu harus menempel manja dengan siapa, bercerita manja, dan melakukan segala hal manja dengan siapa. Kini, ia dipertemukan oleh kedua orang tuanya.
Entah ini mimpi atau ilusi, Ara tak peduli, ia hanya ingin berada lama dengan kedua orang tuanya
***
"Sammy maaf, temen kamu, koma!" ucap dokter Ferdinand, sekeluarnya ia, dari pintu IGD.