App herunterladen
36.84% Funny Ghost / Chapter 7: Malam Romantis

Kapitel 7: Malam Romantis

Pada malam itu, dimana bulan purnama terlihat sangat indah. Tjokro meminta saran pada Gery, dimana tempat yang cocok untuk Tjokro dan Michelle makan malam bersama. Gery langsung memutar otaknya dan memberikan ide yang mengejutkan. Ia menyarankan agar Tjokro membuat pesta ulang tahun di kebun belakang rumah Gery, dan Gery bersedia menjadi panitia nya. Ia juga menjelaskan bahwa Mbo Sum lah yang akan menjadi koki nya. Tjokro rupanya tertarik dengan ide Gery. Hari semakin larut, merekapun menuju kamar masing - masing untuk beristirahat.

Ke esokan harinya, Michelle tidak sabar menunggu telepon dari Tjokro. Ia penasaran apakah Tjokro benar - benar akan mengajaknya makan malam romantis. Kalau memang Tjokro mau melakukannya, akan seperti apa dan dimana tempatnya. Michelle terus bertanya - tanya dalam hati. Karena ketidak sabarannya, akhirnya ia menelpon Tjokro. Dering telpon terus saja berbunyi namun Tjokro masih terlelap. Mbo Sum yang mendengar langsung bergegas membangunkan Tjokro. Tjokro terkejut karena ada miscall 3x dari Michelle. Ia pun akhirnya menelpon balik Michelle.

Michelle menanyakan tentang rencana makan malam mereka, lalu Tjokro memberitahu bahwa makan malam akan diadakan di rumahnya. Nampaknya Michelle sedikit kurang tertarik, karena harapannya ia akan dibawa ke restoran dengan suasana yang romantis. Tetapi Tjokro terus meyakinkan Michelle bahwa ia akan mendapati malam yang bahagia meski makan malamnya diadakan di rumahnya.

Tjokro telah selesai telponan dengan Michelle, namun ia terlihat murung. Gery melihat wajah murungnya dan mendatangi Tjokro. Lalu Gery menanyakan apa yang terjadi. Kemudian Tjokro menjelaskan bahwa Michelle nampak kurang tertarik ketika diajak makan malam di rumah. Gery pun meyakinkan Tjokro kembali, bahkan ia mengatakan bahwa Mbo Sum adalah Koki terbaik di hidupnya.

"Gimana mbah? Kak Michelle mau?", tanya Gery.

"Tadi di telpon sih setuju, tapi kayanya dia agak ragu deh", wajah Tjokro nampak lesu.

"Hmmm,, belum pernah aja dia cobain masakan mbo Sum".

Lalu Tjokro penasaran sejak kapan Mbo Sum tinggal bersama Gery. Gery pun menceritakan kisahnya. Sedari baru lahir, Gery telah di asuh oleh Mbo Sum, bahkan Mbo Sum sudah seperti ibu nya sendiri. Ia juga bercerita bahwa ayah dan ibunya menikah hanya demi status. Karena orang tuanya adalah pengusaha sukses. Mereka menikah demi meningkatkan karir masing - masing.

Ayahnya Gery adalah pengusaha perkebunan, sedangkan Ibunya pengusaha batu permata. Dari awal ia lahir, Ayah ibunya sudah tidak tinggal bersama, ibu nya lebih sering tinggal di luar negri dan mengembangkan bisnisnya. Sementara ayahnya juga jarang pulang. Sedangkan Gery? Sejak ia lahir, ia dititipkan ke Mbo Sum. Mbo Sum sudah seperti ibunya sendiri. Kalau di hitung, mungkin ia setahun sekali bertemu dengan orang tuanya. Akan tetapi itupun tidak lengkap, kadang ayahnya yang lebih dulu pulang, kadang ibu nya.

"Lalu apa mereka tidak tinggal bersama?", tanya Tjokro.

"Itu yang aku bingung, mereka suami istri tapi tidak tinggal bersama", jawab Gery.

"Yowis, yang penting kan sekarang kamu tumbuh dengan baik, kamu pintar dan jago main basket", ucap Tjokro menenangkan.

Kemudian Gery berkata bahwa ia sangat senang Tjokro hadir di hidupnya. Semenjak ada Tjokro ia tidak kesepian lagi.

"Sayangnya hidupku hanya sementara ya Ger", ucap Tjokro.

"Iya sih,, tapi seenggak nya aku jadi pernah ngerasain punya om, meskipun om nya udah kakek - kakek", kata Gery meledek.

"Wah,, ngeledek yo sampeyan, tak cubit yo,, gwemes aku.."

"Jangan - jangan ah,, sakit mbah"

Mbo Sum memanggil Gery, ia memberitahu bahwa saat ini sudah pukul 6.45. Mbo Sum memberikan bekal makan untuk Tjokro dan Gery.

"Eh masih disini aja, ini udah jam 6.45 lho, emangnya mas Gery masuk siang?", tanya Mbo Sum.

"APAAAAA? Jam 6.45?", teriak Gery.

"Nah ini tuan Tjokro juga masih disini, tuan bukan nya kerja masuk jam 8? Dari sini ke Bogor 2 jam loh tuan, hari senin biasanya macet", Mbo Sum yang sedang mengingatkan Tjokro.

"Oh, iya. Saya naik kereta aja mbo, Ayo Ger bareng sama Om", Kata Tjokro yang kemudian menarik tangan Gery.

"Iya mbah,, eh om", Gery menutup mulutnya dengan tangan.

"Lho wong gwanteng kok dipanggil mbah.. Mas Gery ini kalau becondo yo kelewaten".

Kemudian Tjokro dan Gery berpamitan. Tjokro dan Gery berjalan keluar rumah, namun Mbo Sum masih menatap ke arah mereka. Mbo Sum sangat bahagia dengan kehadiran Tjokro, karena Gery jadi tidak kesepian lagi.

Dijalan Gery terus merengek ke Tjokro

"Mbah,, pelan - pelan napah,, pegel kaki ku,, tadi bukan nya naik mobil aja, lagian sekolah ku kan gak mesti naik kereta", sambil jalan Gery menggerutu.

"Naik Mobil lama ger, mending naik lift", jawab Tjokro sambil menggeret Gery ke sebuah Apartemen.

"Loh kenapa masuk ke apartemen?", Gery kebingungan.

"Udah tenang aja, masih ada waktu 5 menit lagi kan?", tegas Tjokro.

"Iya, ini sih aku telat. Malah di bawa ke apartemen", kata Gery yang masih kesal.

Mereka menuju lift, dan bergegas masuk ke dalam lift. Tjokro menanyakan pada Gery, kelasnya ada dilantai berapa. Lalu Gery menjawab di lantai 3. Tiba - tiba dari lantai 2 ada Miki masuk ke lift.

"Loh Ger? Eh om?", sapa Miki.

Tjokro hanya tersenyum, Gery terkejut.

"Loh Mik, lo kok disini juga?", tanya Gery yang terkejut melihat Miki.

"Aku kan sekolah disini, ku hajar kao ya", jawab Miki

"Lah ini kan apartee....."

Kemudian pintu lift terbuka.

"Men .."

Gery tercengang mendapati ia sudah ada di sekolahnya. Miki langsung menarik tangan Gery untuk masuk kelas. Gery keluar dari lift dan menengok ke arah Tjokro. Tjokro hanya melambaikan tangannya dan pintu lift tertutup kembali.

Sesampainya Tjokro di kantor, Anton Wu telah menunggu Tjokro di kantornya. Ia duduk di ruang meeting sambil meminum kopi yang telah disediakan. Lalu Tjokro pun menyapanya.

Meeting pun dimulai. Anton terus membicarakan kekagumannya pada Tjokro. Ia meminta Tjokro untuk membantu mengelola perusahaan perkebunannya. Bahkan ia rela menjual 50% sahamnya. Tjokro menegaskan bahwa ia akan membicarakan hal itu pada Teddy terlebih dahulu. Setelah meeting selesai, Tjokro mengantar Anton ke depan lobby.

"Kalau begitu, saya pamit dulu", Anton berpamitan.

"Ah silahkan Pak, mari saya bantu".

"Ah,, tidak perlu repot - repot".

Anton Wu memukul pundak Tjokro pelan - pelan sambil tersenyum seolah ia bangga dengan Tjokro. Tiba - tiba Tjokro teringat akan sosok seorang pedagang tionghoa yang saat itu membantunya.

***

FLASH BACK ABAD 17

Saat itu Tjokro sedang beristirahat disebuah warung makan. Pemilik warung itu bernama Akuang.

"Silahkan diminum gusti patih, anda terlihat sangat lelah", ucap Akuang

Kemudian terjadilah perbincangan antara Tjokro dengan Akuang. Tjokro menanyakan apakah Akuang tinggal sendirian. Lalu Akuang menceritakan tentang putra nya yang bernama Ahong. Saat ini Ahong sedang berjualan kendi di pasar.

"Semakin hari saya semakin tua gusti, kelak saya ingin Ahong menjadi seperti gusti patih, bisa menjadi kebanggaan orang tua", tegas Akuang.

Tjokro pun tersenyum.

"Ngomong - ngomong saya belum tau nama bapak", tanya Tjokro.

"Nama saya Wu Kuang, tapi orang - orang biasa memanggil saya akuang", jawab Akuang.

***

Tjokro pun tersadar dari lamunannya itu dan bertanya - tanya dalam hati apakah Anton Wu adalah keturunan Akuang alias Wu Kuang. Ia melihat gaya jalan Anton Wu yang sangat pelan dan hati - hati mengingatkannya pada Akuang.

***

Waktu menunjukan pukul 3 sore, bel tanda pulang sekolah di sekolahnya Gery telah di bunyikan. Murid - murid menyimpan buku mereka masing - masing ke dalam tas dan bersiap pulang.

"Baik anak - anak sampai disini dulu pertemuan kita, nanti di rumah kalian bisa pelajari kembali pelajaran hari ini", kata Pak Sabeni yang telah menutup kelas hari ini.

Seluruh murid keluar dari kelasnya.

"Buruan - buruan ayo pulang", ajak Shelly.

Tiba - tiba Miki datang menyambar

"Wah,, parah kao Shel, jadi segitu aja kao? ngga nongkrong lagi kita?", tanya Miki.

"Haduh,, bokek Mik,, lagian kan kamu sama Gery bukannya mau latihan persiapan olimpiade pelajar di Malaysia?", tanya lagi Shelly.

"Ini kan hari jumat, jadi libur latihannya", jawab Miki

Kemudian Gery mengajak teman - temannya ke Rumah untuk membantu mempersiapkan makan malam Tjokro dengan Michelle. Teman - temannya pun terlihat sangat antusias. Gery dan teman - temannya menuju rumah Gery dengan menaiki Bis.

Semetara itu Michelle pergi ke toko kue, lalu ia bertemu dengan Alex. Michelle keluar dari Toko kue, Alex membuka kaca mobil nya dan menyapa Michelle. Kemudian Alex mengantarkan Michelle pulang.

Sesampainya di rumah Michelle, Alex keluar dari mobil dan membuka kan pintu untuk Michelle. Alex penasaran mengenai kue yang ia beli. Lalu Alex menanyakannya. Michelle pun bercerita bahwa ia akan membuat perayaan ulang tahunnya dengan Tjokro karena Tjokro tidak sempat datang ke acara ulang tahun Michelle sebelumnya. Mendengar hal itu, Alex sangat cemburu.

"Emangnya kalian udah jadian ya?", tanya Alex.

"Engga lah,, aku mana jadian sama dia, dia kan sibuk ngurus keponakannya, mana bisa dia mikirin perempuan", jawab Michelle.

"Keponakannya? sampai sejauh itu kamu tau soal Tjokro?", tanya lagi Alex yang semakin cemburu.

"Iya,, abis kayanya dia sayang banget sama Gery keponakannya,, kemana - mana sama Gery. Lucu sih aku lihatnya. Aku aja sama om ku gak sedeket itu", jawab Michelle sambil tersenyum mengingat kebersamaan Tjokro dengan Gery.

"Oh,, jadi dia sayang banget sama keponakannya".

Nampaknya Alex memiliki niat keji, sambil memegang dagunya, Alex berbicara dalam hati :"gimana kalau gue kerjain aja nih sih Tjokro, Gue culik tuh si Gery, terus Gue ancem deh, klo dia mau Gery balik, dia harus jauhin Michelle, pasti berhasil"

Lalu Alex pamit pulang. Di dalam perjalanan pulang, Alex terus kepikiran bagaimana caranya ia bisa menculik Gery. Ia pun menyusun strategi keji.

Sementara itu di rumah, Gery bersama teman - temannya sedang asyik mendekor taman untuk persiapan dinner Tjokro dan Michelle.

Jam menunjukan pukul 5.30 sore, Tjokro pulang ke Jakarta dengan menaiki kereta, di dalam kereta ia menjadi perhatian para wanita - wanita ABG.

"Sist, iliat deh om yang berdiri di depan pintu, ganteng banget", bisik seorang anak ABG pada temannya.

"Iya sist, aku udah liat, kayanya dia umur 30an deh", sahut temannya.

Tjokro hanya tersenyum kepada mereka. Tjokro sudah sampai di stasiun dekat rumahnya. Saat turun dari kereta, ia bertemu kembali dengan hantu tabib.

"Selamat malam gusti patih", sapa si hantu.

"Ah kau lagi", jawab Tjokro.

"Apa menjadi manusia kembali sangat menyenangkan? Hingga kau lupa harus mencari musuhmu?", sambil mengusap jenggotnya.

"huh, Sok tau sampeyan mbah, Soal itu tetap prioritasku", jawab Tjokro

"Semoga saja gusti tidak berubah pikiran", sambil tertawa dan mengilang.

"Kurang ajar" Tjokro kesal kemudian tiba-tiba petir menyambar.. dan angin bertiup sangat kencang. Semua orang yang berada di stasiun ketakutan. Kemudian Tjokro mengontrol emosinya. Tjokro melanjutkan perjalanan sampai ke rumah.

Sesampainya di rumah, ia dikejutkan dengan persiapan makan malam nya dengan Michelle yang telah di siapkan oleh Gery dan Mbo Sum. Kemudian Tjokro bersiap mandi, lalu ia mengenakan pakaian dan wewangian. Sekarang ia sudah siap menunggu Michelle. Ia duduk di kebun belakang rumah Gery. Kebun itu telah disulap oleh Gery dan teman - temannya menjadi tempat paling romantis. Gery sudah pergi menjemput Michelle, sementara Mbo Sum siaga menyalakan lampu ketika Michelle menuju kebun belakang.

Sesampainya di kebun belakang, Michelle terlihat sangat terharu ketika melihat tempat itu dikelilingi oleh lilin di pinggir jalan menuju meja tempat ia akan dinner bersama Tjokro. Gery membawa kue yang dibawa Michelle dan menyalakan lilin nya. Tjokro yang sudah duduk kemudian ia berdiri dan menoleh ke arah Michelle. Kemudian Tjokro menepuk kedua tangannya dan menyanyikan lagu Happy Birthday.

"Happy Bday to you,, Happy Bday to you,, Happy Bday Happy Bday,, Happy Bday Michelle"

Mbo Sum dan Mang Ujang menyalahkan kembang Api, Michelle pun merasa sangat terharu. Ia membawa kue tart sendiri, padahal Tjokro pun telah mempersiapkan 2 cake di atas meja. Lalu Gery mengabadikan momen kebersamaan Tjokro dengan Michelle. Gery memotret banyak sekali, dan malam itu menjadi malam terindah bagi Michelle.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C7
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen