"Ana apa kau mau menjadi kekasihku?" tanya Alex dengan tiba-tiba tanpa berfikir panjang.
Ana semakin terkejut mendengar apa yang di ucapkan oleh tuannya itu.
Alex yang tidak mendengar jawaban apapun dari Ana. Ia menepuk bahu Ana dengan sedikit mengguncang.
Ana segera tersadar setelah merasa tepukan di bahunya itu.
"Ha?" jawab Ana dengan linglung.
"Apa kau tidak dengar dengan perkataan ku tadi?" tanya Alex sambil mengerutkan alis.
"Dengar tuan," jawab Ana dengan terbata.
"Jadi?" tanya Alex lagi dengan wajah yang tidak sabaran.
"Em.."
"Em.. apa boleh tuan saya pikir terlebih dahulu?" tanya Ana balik dengan ragu-ragu.
"Hah.."Alex membuang nafas panjang sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.
Ana yang mendengar tuannya sedang membuang nafas panjang, ia hanya bisa berdoa dalam dirinya agar tuannya itu tidak marah.
"Ya.. tuhan semoga saja aku tidak salah berkata" batin Ana dengan kalut sambil memejamkan matanya rapat-rapat.