App herunterladen
70.75% Pertemuan Tidak Terbatas !!!!! / Chapter 283: Hal yang Yuuki Lupakan

Kapitel 283: Hal yang Yuuki Lupakan

Setelah pembicaraan Yuuki berakhir, semua siswa tahun kedua dan ketiga langsung pergi dengan tergesa-gesa seolah mereka sudah tidak tahan lagi.

Adapun siswa tahun pertama, mereka....kebingungan!

Kelompok Yukino dan Rias sendiri, mereka pada saat ini berjalan di jalan tapak dengan lambat saat berbincang.

Yukino: "Ini adalah game lainnya untuk memutuskan kandidat."

"Senbonzakura? Dan masih ada pemilihan lainnya....Apakah mungkin, yang itu?" Rias bertanya pada Akeno, "Tapi, namanya berbeda bukan?"

Akeno menempatkan tangannya ke pipinya saat berkata, "Ara~ Itu hanyalah sebuah nama Rias. Ditambah, Hayama-senpai, Vali-senpai, Bikou-senpai, dan Arthur-senpai seharusnya sudah menempati empat kursi bukan?"

"Tidak, itu pasti tiga." Hayato tiba-tiba berkata dengan serius, "Nii-san pernah berkata bahwa dia jarang bisa main di Festival Bangsawan Sekolah, jadi jika ada sesuatu selain kandidat Senbonzakura, itu adalah senjata kemenangan sekolah. Dengan mata lain, Nii-san pasti tidak masuk kesana karena batasan festival."

"....Aku baru tahu itu." Kuroneko tiba-tiba bertanya dengan mata berbinar, "Tapi itu artinya, senpai sebenarnya terlalu kuat sehingga dia harus dibatasi ?!"

"Jika kau melihat rekaman ulang tahun kemarin dengan membayar beberapa dolar di platform media tertentu, kau akan tahu seberapa besar akibatnya ketika Hayama-senpai turun tangan tahu?~"

"Uhhhh, harus membayar?"

Yukino: "Jangan keluar topik. Ini adalah ujian tiga hari kemudian, artinya mulai senin, seharusnya semua kelakuan kita akan diawasi. Dan melalui game ini....bahkan kecurangan dalam mencontek atau berjudi untuk mendapatkan "Nilai" bisa dilakukan."

Semua orang mendengar Yukino berbicara, dan tiba-tiba Yukino mengangkat kepalanya: "Bukan hanya kita diberi tantangan untuk mendapatkan "Nilai Bagus", tapi ini juga tes untuk "Mempertahankan Nilai" itu melalui cara apapun...."

"Artinya, kemampuan koginitif, nalar, dan hampir bisa dikatakan kemampuan komunikasi serta judi digabungkan bersama pada saat ini."

Yukino dalam hati menghela nafas dan berkata: "Seperti yang diharapkan dari pria yang tidak bisa dikalahkan bahkan oleh Kakakku. Bahkan sampai membuat tes uji rangkap seperti ini."

Gadis itu benar-benar tenggelam dalam pemikirannya sendiri, tapi ketika dia sadar, dia terkejut melihat semua orang ternyata menatapnya dengan senyuman.

Dia cemberut, "Ada apa?"

Rias: "Tidak~ Hanya saja, Yukino yang sekarang benar-benar berbeda dengan Yukino pada awalnya yang sangat dingin dan tidak peduli pada yang lain."

"Itu benar, Yukino sudah berubah."

"Aku tidak mau mendengar itu darimu, Hayato."

Hayato tertawa kecut mendengar ini, dan Kiba tiba-tiba menepuk bahunya dan bertanya: "Jangan malu-malu begitu, bukankah itu benar kau sudah berubah? Dan jangan lupa, bukankah kau berencana mengaku kepada...Mmmpp!"

Hushhh ..

Pandangan menakutkan tiba-tiba tertarik ke sisi kelompok mereka, dan dengan wajah berkeringat, Hayato menggelengkan kepalanya berkali-kali sehingga suasana menakutkan tadi menghilang tanpa jejak.

"Fyuuuhh.... Sekolah ini menakutkan. Jika ada pasangan tercydukx, mereka pasti akan dibawa masuk ke gedung FFF yang sering terdengar suara aneh dari sana." Kuroneko menyeka keringat di dahinya disana.

Tsubaki sendiri menatap Kiba dengan pandangan malu-malu, tapi setelah berdehem sejenak, dia berkata: "Kalau begitu aku harus pergi dulu."

"Eh?~ Sudah mau kembali ke Sona, Tsubaki?" Rias agak menyesal.

Tsubaki juga tidak mau karena dia ingin bersama Kiba disini, tapi dia masih harus di sisi Sona: "Aku harus kembali, dan...kurasa Sona juga harus melewati Ujian ini termasuk Horikita Kaichou sekalipun."

"Kakak Hayato secara tersirat merubah sekolah ke titik Permainan. Dan mengingat saraf Sona, orang itu benci kalah terutama setelah kalah nilai voting dari Shinomiya-san."

Tsubaki kemudian pergi tanpa berbalik, dan akhirnya hanya desahan tidak puas Kuroneko yang terdengar:

"Ini benar-benar seenaknya sendiri. Aku yakin kalau Yuuki-senpai pasti sedang minum cola sambil main game! Ahhh, irinya !!!–"

------------

Sementara itu, sisi Yuuki.

Duduk seiza di atas papan cucian dengan tangan terikat dibelakang tanpa memakai pakaian apapun kecuali boxer nya, remaja itu sedang menghadapi tatapan tinggi dari "Teman" tercintanya sekarang.

Tanpa merasa salah dia tertawa, "Haha, temanku, apakah ada masalah sehingga aku harus dihukum seperti ini?"

Bikou dengan kaki terlipat yang duduk di atas sofa menyodok dahi remaja itu dengan tongkat sapu:

"Kau masih bertanya masalah ini? Tahu rasa malu kenapa ?!"

Mordred, Leah, Janne, Ogata, Furuhashi : "Itu benar! Itu benar !!!"

Melihat kelompok "bodoh" ini, semua orang di ruangan pribadi Yuuki hanya bisa menahan tawanya.

Bahkan Asuna hanya bisa berkata dengan senyuman kecut, "Sungguh, ini benar-benar Yuuki-kun untuk membuat keributan kapanpun dia mau."

"Aku tidak! Aku tidak! Aku sangat polos!"

"Jika sangat polos, Yuuki-kun, kenapa kau lupa satu hal kepadaku ?!"

"Eh?...Mmm...hutang apa?" Yuuki bingung.

"Huhh.... Kau sebenarnya masih berhutang satu hal kepadaku tahu? Jika kau tidak minta maaf, aku akan marah loh?" mulut Asuna menggembung lucu disana.

Yuuki yang membebaskan diri dengan mudah dari posisi hukuman segera menerima baju dari Yuvia yang membantunya memakainya, sementara remaja itu mengingat apa hutangnya?

Kemudian dia tersadar dan wajahnya berubah!

"Itu, maaf! Waktu itu ada kejadian besar, jadi...aku melupakannya. Sungguh, maaf Asuna. Atau, besok sabtu, kita pergi bersama?"

"Hei! Itu janji tahu? Hehe~"

Yuuki menghela nafas lega melihat Asuna ceria. Tapi dalam hati dia ketakutan setengah mati pada satu hal...

Bukan, bukan masalah Asuna, tapi itu satu gadis lagi...

Mai-senpai !!!!

Dia ingin mencarinya sekarang dan melihat apakah dia masih bisa melihatnya. Tapi ketika dia sadar bahwa dia masih ingat "namanya", dia lega bahwa dia masih belum melupakannya.

Remaja itu duduk dengan lelah di atas banyak empuk disamping Utaha-senpai yang menjadi iblis karena masalah deadline bukunya, dan Euphemia menawarkan secangkir kopi susu kepadanya dengan senyuman.

Semuanya terlihat harmonis, sampai akhirnya Mordred bertanya: "Ne Ne, Yuuki.... benar-benar tidak ada jalan belakang?"

"Hah? Sudah aku siapkan tahu? Semua dalam lingkup sekolah bisa diselesaikan dalam "game"....." Yuuki menaikkan jarinya dan berkata, "Artinya, bahkan jika nilaimu jelek, kau rebut Nilai dari orang lain melalui "Game" apapun. Ini keahlian kalian bukan?"

"Uhuh .." x6

"Dan baik Ogata-san dan Furuhashi-san, nilai kalian masih bagus kecuali di bidang Sains dan Sastra. Tinggal main "Game", dan perbaiki nilai itu."

"Curang tidak masalah, lakukan apapun untuk menang dengan uang atau manipulasi lawan. Semuanya terserah kalian, tapi dengan syarat jangan ketahuan!"

"Kurang baik apa aku pada temanku? Huh!"

Alhasil orang-orang bodoh itu akhirnya tersadar, dan akhirnya yang lain tidak bisa menahan tawa mereka, termasuk Arthur sendiri disana.

Ini membuat anak-anak bodoh ini malu, dan Yuuki hanya menggelengkan kepalanya berkali-kali dengan lembut.

Suasana di ruangan itu benar-benar hangat, tapi sebenarnya ada empat orang yang tidak bisa mengikuti ritme mereka.

Aine, Grace, Sirin, dan juga Himeragi!

Keempatnya membentuk kelompok sendiri disana.....mmm, meskipun sebenarnya ada Jeanne di kelompok mereka sih.

Jeanne bertanya, "Jadi bagaimana, kenapa kalian tidak bergabung dengan mereka? Sirin-chan seharusnya tidak ada masalah, begitu juga dengan Himeragi-chan. Tapi Grace-chan dan Aine-san...terutama Aine-san, kurasa kau harus minta maaf kepada mereka dulu."

"Humph! Itu bukan urusanku, dan itu bukan salahku."

"Jika Nee-sama mengatakan itu, berarti Nee-sama tidak salah. Artinya, merekalah yang salah, Jeanne." Grace dengan tidak sopan memanggil nama Jeanne.

Jeanne tidak keberatan, dan dengan sifat lembut seperti Gabriel dia mengajak: "Itu bukan salah atau bukan. Jika kalian terus disini, itu akan menyedihkan bukan?"

"...."

"Lihat kan? Nah, sekarang ayo, ayo. Biarkan aku membantu kalian!~"

Segera semua perhatian diambil kelima gadis itu yang tiba-tiba berdiri.

Pertama, Himeragi memperkenalkan diri dan mendapatkan sambutan hangat yang lain terutama dari Bikou yang langsung menanyakan tiga ukuran Himeragi, dan alhasil dia mendapatkan tamparan (pukulan) keras di wajahnya dengan kemampuan Himeragi.

Lalu Sirin yang ...entah bagaimana menjadi maskot kelompok itu dan menjadi objek olok-olok!

Terutama mengingat identitas adik angkat Yuuki, Sirin menjadi populer langsung.

Lalu Grace, meskipun dia sombong. Tapi setelah dia mendengar pengingat Yuuki, dia langsung patuh yang membuat semua teman Yuuki menggelengkan kepalanya dalam.

Ini dosa Yuuki yang akan dicatat mereka!

Berani membuat kesan mendalam pada gadis dibawah umur, itu kejahatan berat~

Dan ketika sampai ke sisi Aine...

"Aku minta maaf..."

"Hah? Kau bicara apa? Aku tidak dengar!" kata Mordred sambil tangannya ada di telinga kanannya seolah ingin mendengar lebih jelas.

"Aku!...M-M-Minta...Maaf..."

"Kurang keras!"

"Jangan melewati batas! Aku bilang, aku minta maaf! Puas ?! Huh !!!"

Setelah berteriak, Aine duduk langsung disamping Yuuki dan menggeser posisi Euphemia yang ada disampingnya dengan kejutan.

Yuvia dengan senyuman lucu berkata, "Aine-sama, sesekali Anda harus jujur sedikit. Meskipun saya lebih suka jika Anda seperti ini, ini mungkin yang dinamakan...Gap Moe kan."

"Diam Yuvia, kau terlalu banyak bicara!"

"Ufufu~ Saya hanyalah pembantu Anda, seperti yang Anda perintahkan, Aine-sama~"

Ketika mendengar kata-kata Yuvia, Yuuki memegang dagunya dan berbisik: "Pembantu ..Pembantu....Apa yang terjadi? Kenapa rasanya aku melupakan sesuatu? Apakah ada masalah dengan Ram atau Rem? Pembantu, pembantu..."

"Ada apa, Yuuki?" tanya Euphemia setelah memeluknya dari belakang.

Yuuki tidak memedulikan Euphemia, dan tiba-tiba berdiri dengan keras sehingga membuat putri dibelakangnya terjatuh, sementara Yuuki disana tiba-tiba memegang kepalanya dengan terkejut!

"Sialan! Aku lupa masalah RITAAAAAAAAAAA !!!!!!!——"


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C283
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen