Kapitel 289: Senja Kian Memudar (Gita) 47 [Entahlah...]

***

Pov Gita

Saat gue sedang enak-enakan tidur di kasur yang sangat nyaman tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarku.

Tok... Tok... Tok.

"Dek, Mamah mau bicara sama kamu sebentar." Mamah mengetuk pintu kamar dengan sangat kencang. Haduh! Mamah ini emang enggak bisa liat orang baru rebahan.

Gue balik badan lalu bangkit ke ruang santai. Karena gue yakin pasti Mamah menunggu di sana.

"Mamah mau bicara apa sama, Adik?" tanyaku penasaran.

Mamah mengelus rambutku dengan sayang. Kenapa dengan Mamah malam ini, gue seperti melihat sorot mata kesedihan, harusnya Mamah senang dong, gue kasih jawaban yang bikin semua orang bahagia.

"Enggak terasa ya, Dek, waktu cepat berjalan kini sekarang kamu sudah besar dan sekarang sudah ada laki-laki yang berniat serius sama anak perempuan Mamah." Mamah menatapku sambil terus mengelus rambutku.

Gue jadi bingung sama Mamah, apa ini yang dinamakan quality time menjelang tidur. Oke! Sekarang akan gue enyahkan pikiran buruk ini.