Kapitel 152: Rumah III

***

Pov Lutfi

Bukan salah Bunda dan Mamah kalau mereka memarahiku ini sangat wajar banget. Emang sih harusnya gue kasih tahu mereka tapi demi Layinah apapun akan gue lakukan demi bisa buat Layinah sehat kembali.

Malam ini rencananya semua keluarga gue dan keluarga Layinah akan ke sini untuk menjenguk istri gue. Layinah butuh dukungan dari keluarga dan emang itu sangat di anjurkan sama Dokter Cantik.

Layinah sudah tampil sangat cantik untuk menyambut anggota keluarga, walaupun dia hanya dandan dengan natural tapi tetep cantik di mata gue. Iya lah jelas di mata gue kan gue suaminya.

"Mas gapapa kan kalau aku cuman pakai bedak doang?" tanya Layinah masih kelihatan pucet.

"Gapapa kok sayang, aku juga enggak mau kecantikan istriku di lihat orang lain ya walaupun itu keluarga sendiri."

Layinah tersenyum lalu memelukku dengan sangat erat seolah ingin menyalurkan perasaannya saat ini.