App herunterladen
10.3% The Hidden Smile / Chapter 10: Steven #8

Kapitel 10: Steven #8

Nadia berdiri di halaman sekolah. Pelajaran telah selesai dan semua orang bergegas pulang. Kendaraan berlalu-lalang di hadapannya datang dan pergi. Ia hanya terdiam. Tanpa disadari Alex berjalan melewatinya. Pemuda itu berhenti sebentar. Ia merasa melihat seseorang yang dia kenal. Ia berbalik dan melihat Nadia yang berdiri tanpa mengatakan apapun, bahkan tidak memanggilnya saat dilewati.

Alex mendekati Nadia dan memperhatikannya. Nadia berbalik dan menatap Alex yang sedang memandanginya. "Lo ngapain di sini? Pak Agus belom datang? Udah lo telpon?" tanya Alex bertubi-tubi.

"Pak Agus nggak bakalan datang. Lagi nganterin mama." Jawab Nadia pelan.

"Trus, lo gimana? Naek taksi?"

"Gue mo pulang sama kakak gue. Jadi gue bakal nunggu di sini sampe sekolah sepi, jadi kita bisa pulang bareng."

Alex menatapnya heran. "Lo laper, ya?" Alex mendekatkan wajahnya pada wajah Nadia.

"Apaan sih?"

"Yang gue tahu, Lo biasanya emosional nggak jelas kalo laper. Sekarang kayaknya lo jadi bego juga kalo laper." Alex mendapatkan sebuah pukulan di kepalanya karena jawabannya.

"Cari mati, lo?! Gue lagi capek, jangan bikin gue emosi!" kata Nadia dingin.

"Rahasia lo soal lo anak adopsi udah ketahuan, sekarang lo mo bikin kakak lo susah juga? Lo jadi anak yang nguntungin dikit, dong!" bisik Alex.

Nadia berbalik dan menatapnya kesal. Tapi sebelum kepalanya dipukul untuk kedua kalinya, ia segera pergi mengambil motornya. Dan kepergian Alex digantikan dengan Steven yang baru datang dan terlihat sangat senang berdiri bersama Nadia.

"Lo belom pulang?" Steven memamerkan senyum manisnya.

Nadia berbalik menatapnya. "Lo liat gue masih di sini ngapain lo masih nanya?"

"Gue mo latihan basket, lo mo liat?" Steven masih dengan senyum manisnya.

"Nggak." Jawab Nadia singkat.

Tak lama Alex datang dan memarkir motornya di hadapan mereka. Ia lalu memberikan sebuah helm pada Nadia yang sudah mendekatinya dan menerima helm itu. Ia kemudian segera naik dan dengan lemas bersandar pada Alex, lalu keduanya pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Steven yang memperhatikan mereka.

Entah Steven sedang berada dalam pengaruh mantra atau apapun, bahkan hal itu bukan sebuah masalah besar baginya. Ia sudah senang bahkan hanya berbicara selama tiga puluh detik dengan Nadia. Bahkan walaupun gadis itu menanggapinya dengan setengah hatinya. Sikap Nadia dan pertemanannya dengan Alex bahkan membuatnya lebih ingin mengetahui tentang Nadia lebih banyak lagi, agar bisa mendekatinya dengan cara yang paling nyaman untuk Nadia.


AUTORENGEDANKEN
Weird_Unicorn Weird_Unicorn

Like it? You may want to add this book to your library!

I tagged this book, so come and support me with a thumbs up, please!

If you have some idea about my story,

please be free to comment it and let me know.

Creation is hard, so cheer me up!

*ps: your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C10
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen