Wajah Evan menjadi mengeras, dan dia menjawab, "Tidak sepanjang kau masih bersamaku!"
Luci membeku dan mencoba mencerna apa yang dimaksud oleh Evan. Walau pada akhirnya gadis itu tidak bisa menemukan sedikit saja jawaban yang cukup berarti. Kesediaan Evan memakan ice cream dan tetap menjadi waras asalkan Luci masih bersamanya sama sekali tidak bisa dimasukkan ke dalam nalar Luci.
Luci mengendalikan dirinya lalu bertanya kepada Evan, "Kenapa begitu? Kenapa warasmu akan baik-baik saja jika aku masih bersamamu, meskipun kau memakan ice cream itu? Padahal tadi…"
"Haish, cepat berikan dan jangan cerewet!" serang Evan dengan tidak sabaran. Kekosongan di dalam matanya memang sudah mulai terempas jauh, yang sekarang mulai diisi oleh aura kehidupan. Akan tetapi sepertinya aura kehidupan itu telah condong menjadi hal yang lain, yakni sebuah kegelapan pekat yang tumbuh dan merangkak melewati bola mata Evan.