Kapitel 234: ~Pekerjaan?~

"Oh, ya, kenapa kamu pakai seragam olahraga? Dan kamu…," kata Nathan sambil memerhatikan ceweknya. "Kamu keringetan lagi. Habis ngapain emang?" tanya Nathan kemudian.

Dinda tampak tersenyum getir. Tidak mungkin sekali dia bilang kalau dia habis tanding basket dengan Rangga dan dia menjadi pemenangnya. Bisa-bisa, Nathan akan menertawainya karena Nathan tidak akan pernah percaya sama sekali. Ya, itu adalah hal yang pasti.

"Oh itu, tadi aku lari-lari keliling lapangan basket, buat nyari celah Rangga berhenti main basket terus aku baru nyamperin dia," dusta Dinda. Rasanya agak aneh karena dia membodohi cowoknya. Tapi bagaimana lagi, memang. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Sebab, selama dia bersekolah di SMA Airlangga, dia ingin menghapus semuanya. Termasuk masalah dia merupakan salah satu pemain basket di SMA Wijaya Kusuma dulu, toh kenyataannya juga, Panji pun tak mengungkap itu di depan banyak orang.