Kapitel 47: Kenyataan -Part 2

Nathan menundukkan wajahnya, dia benar-benar sangat bingung. Dia telah merasa aneh sekali, tentang perasaannya. Terlebih kemarin Dinda baru saja memarahinya karena hal itu.

"Entahlah, kayaknya bakal gagal," jawab Nathan apa adanya. Kemudian dia melangkah pergi, masih dengan buku tebal yang dia bawa.

*****

"Jadi lo beneran nggak mau ikut?" tanya Nadya.

Mereka tampak sibuk melipat pakaian, di atas ranjang sambil menonton drama Korea. Dinda menghela napas panjang, jujur dia benar-benar masih takut berhubungan dengan pesta ulang tahu, terlebih di sana adalah pesta ulang tahun cowok model Nathan. Dia tidak mau dimanfaatin lagi, dan dia tidak mau dilecehin lagi. Dia sudah cukup gila karena apa yang pernah Panji lakukan dulu.

"Din, gue mau ngomong...," kata Nadya lagi. Dinda pun menoleh, seolah baru sadar jika sedari tadi Nadya bertanya kepadanya. "Semua cowok itu nggak sama, Din. Dan lo nggak bisa ngehukum Nathan karena hal itu.���