Kapitel 10: Jimin asik bercinta
"Ohhh... hentikan Jimin, kau membuat ku kesakitan" teriak perempuan yang kini berada di bawah kungkungan nya.
Jimin tidak ingin berhenti, dia asik memompa junior nya di dalam hole hangat milik gadis yang sedang mengangkang sesuai instruksi nya.
"Aku belum klimaks, bagaimana caranya berhenti, shhhh...ahhh"
Jimin terus memompa,menabrak dinding rahim gadis yang sedang meremas seprai karena kekuatan hentakan pria itu di atas ranjang membuat gadis itu hampir pingsan.
Jimin tak berhenti menyetubuhi nya dari tadi,
"Kau harus membayar ku dua kali lipat karena kau tidak berhenti bercinta padahal ini sudah satu jam, akhhh..sakit pelan-pelan" teriak gadis itu
Pria tampan bermata sipit yang indah hanya tertawa lebar, dia mengulum dada gadis itu dan membuat nya melengkung sambil memejamkan mata nya.
Jimin sudah klimaks berkali kali namun junior nya masih terus menegang juga kuat dan besar,
Mereka saling berciuman, menggigit serta meremas.
Jimin benar-benar luar biasa liar ketika di atas kasur, tidak ada kata sekali atau dua kali dalam ronde.
Bahkan dia pernah membuat pingsan gadis di bawah kungkungan nya karena hasrat Jimin yang begitu kuat.
"Jim..ah, aku mau sampai" desah gadis tersebut.
Jimin memompa lubang kenikmatan milik gadis itu kian kuat dan sekali hentakan dia pun menyemburkan cairan hangat di dalam rahim gadis itu,
Gadis cantik berambut cokelat itu menghela nafas panjang, dia meraih selimut lalu menutupi seluruh tubuhnya agar tidak membuat hasrat pria itu kembali tegang.
Tak lama ponsel milik Jimin berdering, dia meraihnya dan melihat nama seokjin di layar.
"Yap, jin..ada apa" tanya Jimin sambil merebahkan tubuhnya setelah pertarungan di atas ranjang.
"Aku hampir gelap mata dan menculik Hara" jawab nya singkat.
Jimin membelalakkan kedua matanya.
"Hei.. jangan bertindak gegabah, dia adalah istri orang..kau bisa di tuntut karena hal itu! walau bagaimanapun Yoongi akan menang atas tuntutan nya karena kau menyekap seorang perempuan yang masih berstatus sebagai istrinya" decak Jimin kesal
Seokjin memijat pelipisnya, dia pun menundukkan kepalanya sambil menatap foto Yoon Hara yang berada di tangan nya,
"aku tidak bisa melupakan tangisan Yoon Hara, bahkan aku masih mengingat Ketika dia memohon pada ku untuk tidak pernah meninggalkan nya setelah aku meniduri gadis itu..mata polosnya seolah membunuh ku Jim," ujar seokjin sambil menghembuskan nafas panjang.
Dia frustasi, tentu saja...dia tidak pernah sekalipun berniat untuk meninggalkan Hara,
Namun entah kenapa, ayahnya memaksa seokjin untuk pergi keluar negeri dan menutup pintu akses teman-teman nya di Korea,
Terkadang, dia pun bingung dengan tindakan ayahnya itu,
"Jin, aku akan datang ke rumah mu setelah ini, tunggu aku" ucap jimin pelan namun tangan nya sibuk meremas dada gadis yang sedang merokok di sebelahnya.
Dia bahkan memelintir ujung dada gadis itu dan membuat gadis itu menggigit bibir bawahnya.
Jimin menoleh dan melihat gadis itu memejamkan mata saat dia menikmati remasan dari tangan pemilik bibir seksi itu.
"Ku tutup telepon nya, tunggu aku" ucap jimin dan melempar ponsel tersebut ke atas bantal
"Damn! Kau membuat ku gila" ucap jimin sambil mematikan rokok tersebut dan kembali naik keatas tubuh gadis itu lalu memasukkan junior nya dan menghentakkan dengan sangat kuat hingga membuat tubuh gadis itu bergoyang seirama dengan hentakan junior Jimin.
"Shhhh"
"Ahhh"
Jin bisa menunggu sebentar namun hasrat Jimin tidak, dia tidak akan membiarkan gadis di sebelah nya bebas dari jeratan hasrat Jimin...pria itu terlalu tangguh bahkan bisa beronde-ronde ketika berhubungan.
— Bald kommt ein neues Kapitel — Schreiben Sie eine Rezension
Wöchentlicher Energiestatus
-- Power-
Rangliste 
-- Power-
Stein