Jantung Gu Liangwei berdetak sangat kencang, "Maksudmu, mereka mungkin tidak menginginkanmu dan Kakakmu?"
Yang Mengshan tersenyum tipis, tapi ada jejak mengejek di matanya, "Memangnya apa yang ditakutkan Kakakku ini? Nilainya sangat tinggi. Kesempatan dan peluang yang bisa dia dapatkan juga tentunya lebih besar."
Sejak tadi Gu Youli tidak berkata apa-apa. Ia tahu mengapa Yang Mengshan berkata seperti ini. Tapi, apa yang dikatakan Yang Mengshan memang cukup logis.
Ada beberapa alasan yang tidak perlu dicari, kali ini Yang Mengshan telah membantu Gu Youli berpikir dengan baik.
Setelah menunggu hampir satu jam, akhirnya pengumuman lolos masuk atau tidaknya jurusan yang dipilih akhirnya dirilis secara online pada pukul 11.
Saat itu nama Gu Youli ada di daftar paling atas. Melihat keberhasilan Gu Youli ini, Gu Liangwei merasa sangat lega.
Setelah itu Gu Liangwei pun mencari nama Yang Mengshan, saat itu ia malah merasakan tangan Yang Mengshan yang menempel di bahunya terasa sedikit gemetar.
Tatapan mata Yang Mengshan tampak sangat terkejut. Ia masih tidak percaya melihat namanya tidak ada di daftar. Kemudian ia pun berbisik pelan, "Bagaimana bisa? Bagaimana bisa tidak ada aku?"
Ekspresi Gu Youli tampak sangat datar saat melihat wajah Yang Mengshan yang sangat terkejut. Kemudian dengan nada mencibir Gu Youli berkata, "Kalau tidak mendaftar ya berarti tidak ada namamu!"
Setelah Gu Youli berkata seperti itu, seketika wajah Yang Mengshan langsung tampak sangat pucat!
Niatan Yang Mengshan dengan sikapnya yang sangat bangga ingin mengejek Gu Youli kini tiba-tiba gagal begitu saja. Kemudian ia pun berkata dengan marah, "Bagaimana mungkin ini bisa terjadi!"
Dengan perlahan Gu Youli melihat Yang Mengshan, saat itu Yang Mengshan tampak sangat cemas. Kemudian Gu Youli menjelaskan pada Yang Mengshan dengan ramah, "Bagaimana tidak mungkin? Bukankah kamu barusan mengatakan, meskipun nilai bukan hal yang paling penting dan tidak ada nilai yang sama sekali tidak diterima. Tapi Universitas juga perlu melihat aspek lain, jadi sangat sulit untuk mengatakannya!"
Yang Mengshan hampir saja menggertakkan giginya, ia merasa sangat kesal karena perkataannya diulang kembali oleh Gu Youli.
Mata Yang Mengshan dipenuhi air mata panas, kemudian ia pun berteriak, "Kamu. Kamu yang menghapus pendaftaran yang sudah aku lakukan, kan?"
Ucapan Yang Mengshan itu membuat Gu Liangwei tampak sangat terkejut, "Mengshan, apa yang kamu bicarakan?"
Yang Mengshan mengepalkan tinjunya dengan erat dan berkata dengan marah kepada Gu Liangwei, "Ini perbuatan Kakak yang menghapus pendaftaran yang sudah aku lakukan. Karena itu, tidak ada namaku di dalam daftar itu!"
Gu Youli masih melihat Yang Mengshan dengan ekspresi yang datar, lalu dengan sedikit merasa tertekan ia mulai menjelaskan, "Mengshan, setelah pengisian pendaftaran Universitas waktu itu, aku selalu ada di dalam kamar."
"Kamu yang terus memakai komputer di ruang belajar. Aku ingin bermain komputer sebentar waktu malam. Tapi ketika aku baru saja menyalakan komputer, listriknya padam. Lalu, bagaimana aku bisa menghapus pendaftaran milikmu?"
Air mata Yang Mengshan langsung keluar. Ia menarik napas dan menggertakkan giginya sembari berkata, "Kalau kamu tidak menghapusnya, lalu kenapa tidak ada namaku?"
"Aku tidak tahu. Kamu seharusnya bertanya ke Universitasnya langsung." Ucap Gu Youli dengan nada yang sangat lemah, dan ekspresinya tampak sangat tenang, "Kamu tidak diterima. Sudah pasti perasaanmu berantakan dan bicara sembarangan. Aku memaafkanmu. Tapi, aku juga terlalu malas untuk berbicara denganmu lagi."
Setelah itu, Gu Youli melihat ke arah Gu Liangwei dan berkata, "Ayah, ini hampir jam 12. Aku akan menanak nasi dan mencuci sayur."
Setelah Gu Liangwei mengangguk, Gu Youli pun keluar dari ruang belajar. Ketika ia sudah menutup pintu, Yang Mengshan dan Gu Liangwei berdialog di belakangnya.
"Sudahlah, Meng Shan. Jangan menyalahkan Kakakmu lagi. Kamu tadi juga mengatakannya, sulit untuk mengatakan siapa yang diterima di Universitas ini."
"Ayah, yang aku ambil jurusan yang tidak populer. Kalian yang memang tidak menginginkan aku melanjutkan pendidikan di universitas."
*
Gu Youli dengan sikapnya yang dingin menarik sudut bibirnya. Baginya mencari masalah bukan berarti bisa mati begitu saja. Rasanya menyakiti orang lain dan melukai diri sendiri memang terasa sangat tidak enak.
Ketika siang hari, Gu Liangwei pergi bekerja. Saat itu hanya ada Gu Youli dan Yang Mengshan yang ada di dalam rumah. Kebetulan saat itu Gu Youli sudah siap untuk tidur siang.