Kapitel 189: Maaf

"Lo mau ikut gue ke suatu tempat?" tanya Raven yang membuat Rena menatap bingung lelaki itu.

"Boleh, tapi ke mana?"

"Udah, ikut aja. Ayo naik."

Rena mengangguk dan langsung naik ke atas motor. Setelah itu, Raven menyalakan mesin motor dan melajukan motornya dengan kecepatan normal.

Rena diam-diam memperhatikan wajah Revan dari kaca spion, dia sedikit bingung saat melihat mata lelaki itu yang memerah dan sedikit bengkak. Apa cowok itu abis menangis?

Tak membutuhkan waktu lama, motor lelaki itu terhenti di taman bermain yang ramai dengan anak-anak. Rena turun dari motor dan menatap seisi taman itu dengan tersenyum juga sedikit heran.

Kenapa lelaki itu mengajaknya ke sini?

Rena menoleh saat Raven sudah berdiri di sampingnya. "Kita kenapa ke sini?"

Raven menghela napas sejenak, lalu melihat ke Rena dengan tersenyum. "Tempat ini adalah tempat yang penuh kenangan."

Rena menyernit. "Kenangan masa kecil lo sama … Josen?"