Kapitel 50: Kelemahan Ryu

"Mau naik apaan?" tanya Rean melipat kedua tangannya di depan dadanya yang bidang itu.

"Hm … gue pingin naik roller coaster," jawab Rena menunjuk wahana yang ditakuti oleh beberapa pengunjung yang ada di sini, tak hanya tinggi, melainkan permainan itu juga berputar sebanyak tiga kali.

Ryu yang melihat wahana itu hanya bisa menelan salivanya dengan bersusah payah, ditambah suara teriakan orang-orang yang menaiki roller coaster.

"Seru kan yak, kapan lagi bisa teriak kenceng gitu?" lanjut Rena menatap roller coaster itu.

"Gimana? Mau nggak?" tanya Rena menatap Rean dan Ryu secara bergantian.

"Hm, gue sih oke, enggak tau tuh ketos gimana. Kelihatannya dia takut," sahut Rean dengan tersenyum menyeringai.

Ryu yang merasa disindir oleh Rean seketika melotot pada cowok di sampingnya itu. "Hah? Enggak salah denger gue? Gue takut naik ginian? Dih, dih, siapa takut! Ayo!" jawab Ryu seraya berjalan lebih dulu.