Kapitel 107: Dera, Bukakanlah Pintunya

Mengganggunya?

Mendengar kata ini, sudut mulut Saga terakhir.

Mungkinkah dia terlalu banyak mentolerir Dera akhir-akhir ini? Atau Saga sudah terbiasa dengannya?

Pada saat ini, Stella di ruangan itu sama cemasnya dengan semut di wajan panas. Dia mondar-mandir tetapi tidak bisa memikirkan cara untuk keluar.

Bagaimana cara agar dia bisa kabur dari tempat ini?

Bagaimana cara untuk melakukannya? Saga sepertinya memintanya untuk berbicara secara langsung.

Saga selalu mendominasi, dan dia tidak akan berhenti karena takut gagal mencapai tujuannya.

Tapi begitu pintu dibuka, dia akan menghadapi hasil terburuk.

Dia tidak ingin kehilangan Saga!

Dia tidak ingin Saga mengekspos identitasnya!

Tidak mungkin!

Dia tidak bisa duduk dan menunggu terus seperti ini. Dia harus menemukan jalan keluar.

Suara desakan Saga masih terdengar di luar pintu, Stella tidak bisa mendengarnya sama sekali karena otaknya berputar cepat.

Jendela!