"Talista, kenapa kamu ada di sini?"
"Apakah kita saling mengenal?" ucap Talista yang melirik Yudistira dan berhenti berbicara. Sedangkan Yudistira, dia juga tersenyum canggung. Dia bahkan cukup terkenal dan semua orang mungkin tahu tentangnya.
"Ma ..."
"Panggil saja aku Erza."
Dipanggil mas oleh Talista membuat Erza merasa sedikit aneh dan tidak nyaman pada saat yang bersamaan.
"Erza, aku mendengar jika kamu sepertinya harus berurusan dengan keluarga Farina?" Talista berbicara sambil menunjukkan sebuah senyuman di wajahnya. Tapi Yudistira justru terkejut mendengar hal itu dan dengan cepat melihat ke arah Erza. Bagaimanapun, jika rencana ini bocor, itu tidak akan menguntungkan dirinya atau Erza. Jika keluarga Farina tahu sesuatu tentang itu, keluarga Farina mungkin bisa mulai bersiap dari sekarang.
"Ya, jika anda bersedia bergabung, kami sangat senang."
"Alasannya?" suara Talista terdengar lebih dingin.