Siang itu, Danang datang ke rumah Airin...
Reno : "Nang, lo mau apa ketemu sama Airin? lo jangan macem macem deh, lo mau apa sih sebenernya?"
Danang : "Macem macem apa sih lo, udah ya... sekarang lo gak bisa larang gue lagi, gue udah muak lihat kisah cinta kalian yang selalu penuh dengan keegoisan tahu gak"
Reno : "T... tapi Nang... "
Danang : "Riiiin....Airiiin" teriaknya memotong pembicaraan Reno
Airin pun datang membuka kan pintu.
Danang : "Hai Rin"
Airin : "Danang? kirain siapa"
Danang : "Gue mau ngomong sesuatu sama lo"
Airin : "Ngomong apa? kayanya serius banget"
Danang : "Gue mau kasih tahu semua kebenaran tentang Reno"
Airin : "Apa? kebenaran tentang Reno?"
Danang : "Iya"
Airin : "Y.. ya udah yuk masuk"
Danang : "Jangan di dalam, kita bicara disini aja"
Airin : "Oke"
Airin dan Danang pun duduk di kursi depan rumah Airin.
Danang : "Selama ini, lo sama Reno udah sama sama egois"
Airin : "Maksud lo?"
Danang : "Lo gak tahu penderitaan yang di alami Reno selama ini"
Airin : "Maksud lo apa sih Nang"
Danang : "Danang sakit ginjal stadium akhir Rin"
Bagai di sambar petir, Airin langsung lemas dan terdiam.
Danang : "Itulah alasan kenapa dia menjauhi lo"
Airin : "Gak... gak mungkin"
Danang : "Semua orang tahu soal ini, kecuali lo, karena Reno gak mau lo sedih, dia cuma mau lihat lo bahagia Rin"
Airin : "Reno... "
Danang : "Dan... perlu lo tahu! kalo selama dia koma, dia selalu ada sama lo, dia selalu melihat apa yang lo lakuin"
Airin : "M.... maksud lo?"
Danang : "Mau percaya atau nggak, gue bisa lihat arwahnya dia Rin, dia selalu ada sama gue"
Reno : "Nang cukup nang, udah... " ujar Reno menenangkan Danang
Danang : "Lo harus tahu, kalo Reno sangat mencintai lo, selama ini dia ngindarin lo karena dia pengen lo terbiasa hidup tanpa dia, karena dia... di perkirakan gak bisa hidup lebih lama lagi"
Airin hanya bisa menangis saat mendengarkan Danang.
Danang : "Lo percaya sama gue?"
Airin : "Nggak, gak mungkin! lo pasti boong sama gue, gak mungkin arwah Reno ada sama gue ataupun sama lo, gak mungkin! "
Danang : "Jadi lo gak percaya?"
Airin : "Sebelum ada bukti, gue gak akan pernah percaya sama lo, disaat kaya gini... lo malah bercandain gue Nang"
Danang : "Siapa yang bercanda sii"
Airin : "Lo itu orangnya suka bercanda, bisa aja sekarang lo lagi bercanda sama gue!"
Danang : "Lo gak bisa bedain ya mana serius mana bercanda ?"
Airin : "Udahlah.. mendingan lo pulang sekarang, lo gak akan pernah bisa mengerti sama perasaan gue!"
Danang : "Rin, kenapa lo tega sama Reno?"
Airin : "Maksud lo?"
Danang : "Lo udah khianatin dia dari belakang"
Airin : "A.. apa?"
Danang : "Gue tahu semuanya Rin"
Airin : "Paan sih lo Nang"
Reno : "Nang udah Nang... jangan kepancing emosi kaya gini"
Danang : "Betapa sakitnya hati Reno saat tahu lo khianatin dia!"
Airin : "Cukup Nang Cukup!"
Danang : "Lo pikir gue gak tahu saat jantung Reno berhenti? Reno kesakitan, dia mulai melemah dan hampir pergi dari dunia ini! Dan lo... masih memikirkan cowok yang bernama Aldo itu ya kan?"
Airin langsung terdiam.
Danang : "Jantung dia berhenti saat dia melihat lo pelukan sama cowok itu!"
Airin : "Gak mungkin"
Danang : "Dan soal penyakit ginjalnya Reno, semua orang tahu, orang tua nya tahu, gue tahu, dan.... ibu lo juga tahu! "
Airin : "Apa?"
Danang : "Kita semua menyembunyikan ini dari lo karena demi kebahagiaan lo dan demi kebaikan hubungan lo sama Reno, tapi kita semua salah... ternyata hubungan kalian malah menjadi seperti ini"
Airin : "L.. lo lagi bercanda kan sama gue Nang?"
Danang : "Saat Reno mulai gak ngabarin lo seharian, dia di rawat di rumah sakit! Sebenernya gue gak mau nyembunyiin ini dari lo, tapi Reno minta tolong dan mohon sama gue, demi kebahagiaan lo dia rela memberikan segalanya buat lo, dia rela melakukan apapun demi kebahagiaan lo, bahkan sekarang dia menderita demi untuk kebahagiaan lo Rin, tapi gue gak nyangka lo bisa khianatin dia"
Airin : "Cukup Nang! gue gak tahu kalo Reno sakit! kalo gue tahu semua itu, gue gak akan pernah kaya gini tahu gak!" ujarnya sambil menangis
Danang : "Iya tapi lo gak pernah mau cari tahu!"
Airin langsung terdiam.
Reno : "Danang gue mohon cukup, kasihan Airin" ujar Reno yang terus berusaha menenangkan Danang
Saat itu, Airin langsung pergi begitu saja sambil menangis.