Kereta kuda berhenti ketika mereka hampir memasuki area pusat Kota Rumbell.
"Hm? Mengapa kita berhenti di sini?" tanya Mihai bingung. Ia kira, kereta itu akan membawa mereka langsung menuju gedung bioskop.
Luca menggeleng pelan. "Aku hanya punya satu kereta dan sudah banyak yang mengenali kereta ini sebagai milikku. Jadi dari sekarang, kita akan berjalan kaki," jelasnya.
Ia menjulurkan tangannya pada kepala Mihai dan Liviu secara bersamaan tanpa aba-aba. "Pejamkan matamu," ujarnya pelan tapi tegas sehingga Mihai langsung mematuhinya. Beberapa detik kemudian, Luca memperbolehkan mereka membuka mata.
"Hm? Apa yang kau lakukan, Muka Suram?" Mihai semakin bingung. Ia tidak merasakan apa-apa selain jantungnya yang berdegup kencang ketika tangan itu menyentuh kepalanya.
Kakek dan nenek yang sedang belajar teknologi baru XD
___
Halo, terima kasih sudah membuka cerita ini. Satu koin dari kalian sangatlah berarti buatku <3