"Katakan pada ku, di antara kalian semua, siapa yang bertanggung jawab untuk keadaan Devan saat ini!"
Suara Mike terdengar menggelegar. Pembatas tembok yang ruangan yang terbilang cukup besar masih dengan jelas terdengar oleh remaja mungil yang terbaring di atas ranjangnya.
Prangg
Sudah sangat tak bisa di benarkan, suara benda yang terbuat dari keramik terdengar di banting dan meninggalkan serpihan pemisahan yang saling mendenting setelahnya.
Tak akan membiarkan kawan-kawannya terkena masalah, Devan pun lekas bangkit dari baringannya, tak mempedulikan perintah dari pria dewasa yang sudah mengultimatumnya beberapa saat lalu.
Melawan kondisi tubuhnya yang tak stabil, remaja mungil itu berusaha mengendalikan keseimbangannya. Tumpuan kaki yang masih saja melemas, di paksakan gerak cepat.
"Ishh..."