Kapitel 232: "Tunggu sebentar, boss!"

Canggung, ketiga orang yang melihat ke datangan Mike yang membawa seorang remaja pria dengan parasnya yang cantik itu membuat mereka tak habis pikir. Setelah cinta tak terbalas pria dewasa itu pada remaja lainnya, apakah sekarang Mike mencoba menyelam pada dunia gay dengan menjajah sosok baru? Masih dengan kriteria yang sama, pria muda?

Toni, Handis, dan Ibnu pun kompak menelan ludah kasar. Pria yang merupakan atasan mereka itu berbohong, ia berbohong dengan kata-katanya yang waktu itu mengklaim jika dirinya bukan seorang gay. Tapi sekarang, nyatanya dalam waktu singkat ia sudah menggaet gandengan untuk di perkenalkan. Lantas, cintanya dengan Devan sudah selesai, apakah begitu?

"Dia Bian," ucap Mike yang di selingi senyum lebar dari remaja pria yang duduk di sisi kirinya itu.

Toni, Handis, dan Ibnu pun hanya mengangguk-angguk singkat dan balas tersenyum tipis pada remaja bernama Bian itu.