Sungguh, apakah tak cukup dengan kejadian pagi tadi yang membuatnya sangat merasa sakit hati dan seolah di perlakukan tanpa adanya harga diri? Di permalukan di depan umum bahkan tanpa belas walau remaja itu sudah meringkuk seperti orang yang sudah menyerah atas semua serangan bertubi. Sesosok wanita yang kemudian datang dan mengulurkan tangan untuk membantunya keluar dari pengadilan.
Hanya saat Meta datang menolongnya, Devan akhirnya berhasil bebas. Namun sayangnya saja kebaikan wanita yang merupakan kawan sekelasnya itu malah membuat Devan merasa bersalah karena memandang tampilan wanita itu yang tak jauh beda darinya. Seragam mereka kompak kotor dengan bau amis. Rambut panjang Meta yang kali ini di gerai itu pun bahkan sampai ikut terkena getahnya. Alih-alih merasa jijik, wanita cantik itu malah tertawa terbahak-bahak dengan celetukkan leluconnya yang berusaha menghilangkan rasa bersalah Devan. "Anggap sebagai perayaan ulang tahun ku, Dev! Hehehhe… Meski pun aslinya besok, sih!"