Hati yang sudah sangat merindu pun membuncahkan perilaku sesuka hati. Pandangannya tak mempedulikan keadaan sekitar dengan suara-suara yang mengganggu. Seluruh pusat atensinya tertuju pada pemilik aroma tubuh yang berusaha di cari bekasnya setiap malam. Jantungnya sudah menggila seperti sedia kala. Pria yang hanya bisa di bayangkan beberapa hari terakhir dengan khayalan senyum lebarnya pun kini mewujudkan aslinya.
"Mike…" panggil Devan sekali lagi, suaranya terdengar sangat lirih. Devan hanya ingin memastikan jika sosok yang di dekapnya itu memang benar pria idamannya. Remaja pria itu masih tak menyangka jika rasa debaran jantung ini kembali lagi. Tubuhnya merespon dengan sangat antusias, aliran darah yang memompa cepat membuatnya merasa kepanasan di sekujur bagian.
Sebuah elusan hangat dari telapak besar itu menyasar area tubuh belakang Devan, remaja itu pun makin memejamkan matanya, itu memang benar dia!