Kapitel 156: Kabur

Setelah mendapatkan tanaman ini aku langsung menyerahkan kepada mereka dan mereka pun tersenyum dengan bahagia tapi tidak denganku karena jantungku masih seperti Marathon.

"Akhirnya aku bisa juga mendapatkannya," ujarku dengan menghembuskan nafas dengan pelan pelan lalu Gabriel pun langsung menghembuskan nafas dengan lega.

"Apa kita akan langsung pulang?" tanyaku kepada Gabriel tak lama Gabriel langsung menoleh ke arah samping dan mendongak kearah atas.

"Sepertinya kita harus segera pergi dari sini karena hujan sebentar lagi akan datang," ujarnya dengan mendengar terus-menerus ke atas dan setelah itu kami bersiap-siap untuk pergi dari sini dan tak lupa menaiki kuda.

Hiyaa

whiny