Ia tetap memohon kepadaku untuk tidak membunuhnya akan tetapi telingaku sudah bisu tidak mendengar apapun hanya satu yang aku dengar di mana letak kastil sesungguhnya.
"Katakan cepat dimana kastilmu, sebelum aku menyobek jantungmu dengan sadis," iya tetap menggelengkan kepala dengan tidak percaya.
"Dimana kau sembunyikan Zeo dan mengapa kamu bisa masuk ke sini tanpa aku mencium orang mu?" tanya Gabriel dengan mencengkeram dagunya akan tetapi ia tetap bungkam tanpa ingin berniat memberitahu kami.
Ia tetap bungkam dan aku menusuk pedang dengan perlahan-lahan ke arah lehernya.
"Kau sangat keras kepala dan aku tak segan-segan untuk membunuhmu detak ini juga!" ia tetap bungkam dan itu membuat aku semakin emosi.
"Katakan katakan cepat di mana lokasinya! aku tidak main-main dengan ucapanku!" hardikku dengan menusuk dengan pelan-pelan lalu ia tetap menggelengkan kepala dengan.
Thank you for always being in the mystery of Mount Maruyung and staying in this story. I thank you all