Kapitel 185: Khawatir

Denis mengikuti jalur yang mengantarnya untuk mengiring mobil ambulance yang membawa Nala. Setelah berjuang dengan keramaian, kini ia sudah bisa mengikuti. Sembari melihat jalan, Denis masih mencoba menghubungi sang papa dan juga Rea. Sambungan ketiga kali ini bersambut. Apa sebenarnya yang sedang papanya kerjakan? "Darimana saja pa?" semprot Denis padahal Rega belum mengucapkan apapun.

"Ada apa? Kau ini mengganggu saja. Papa sedang ada meeting," jawab Rega yang ikut kesal. Beberapa kali anaknya ini menelpon seolah tidak tahu waktu.

"Nala kecelakaan," beritahu Denis langsung pada intinya. Ia tidak ingin ikut menjadi korban karena terlalu lama menelpon sehingga tidak konsentrasi saat menyetir. Dada Denis terasa nyeri saat mengatakan hal itu. Kecelakaan ini pasti terjadi juga karena Nala memikirkan tentang hubungan mereka. Hubungan yang tak bisa di selamatkan.

"Apa?" lengkingan suara Rega memaksa Denis untuk melepas earphone yang terpasang di telinganya.