Kapitel 81: Kulkas Dua Pintu

Pagi ini Nala kembali menggerutu karena harus mengurus beberapa persiapan untuk berangkat ke Aussie bersama Denis. Ia tidak masalah jika harus sibuk, tapi bersama Denis? "Oh no. Big no."

"Ada apa sayang? Kamu belum cerita sama mama dan papa tentang kuliah kemarin dan siapa yang mengantarmu pulang tadi malam," Rea memberondong Nala yang tampak menggerutu sembari menyantap makanan.

"Ah ya. Nala dapat kesempatan untuk mengikuti pertukaran pelajar ke Aussie selama 3 bulan. Mulai hari ini kami akan sibuk mempersiapkan semua kebutuhan berangkat termasuk dengan surat," terangnya tanpa perlu berbasa-basi mengingat kedua orangtuanya sangat sibuk.

"Kami?" beo Rea mengingat Nala menyebutkan kata itu tadi dalam kalimatnya.

Nala mengangkat sebelah alisnya sembari menatap sang mama. "Ada pertanyaan penting lain yang bisa mama tanyakan," kesalnya karena Rea memilih menanyakan hal itu di banding dengan segala sesuatu terkait persiapan dirinya.