Emmelyn terisak. Ia sangat merindukan Harlow. Payudaranya tidak lagi menghasilkan ASI karena sudah tidak menyusui lebih dari tiga minggu.
Lukanya sudah sembuh setelah lama beristirahat, dan sekarang tubuhnya terasa lebih bugar. Namun, secara mental, ia merasa seperti kapal yang karam.
Sepanjang hari, setiap hari, yang ingin Emmelyn lakukan hanyalah menangis. Ia juga mengalami mimpi buruk dalam setiap tidurnya. Pada awalnya, mimpinya tidak jelas dan ia akan melupakannya begitu terbangun. Namun belakangan ini, mimpi itu terasa semakin nyata.
Biasanya, Emmelyn melihat dirinya berdiri di depan pintu biru dan mengetuknya. Namun, pintunya tidak mau terbuka. Dan ia akan mendengar jeritan melengking yang membuat bulu kuduknya merinding. Lalu ia pun terbangun.
Namun, hari ini, mimpinya akhirnya lebih panjang dan jelas. Saat ia mengetuk, tiba-tiba pintu biru itu terbuka dan ia melihat sosok Ratu Elara yang berdiri di belakangnya. Sang Ratu tampak sedih dan tidak mengatakan apa-apa.