Tubuh keduanya otomatis bergetar, tarikan makin kuat di rasa makin memanjakan penis milik Ilham di dalamnya. Menyelam makin jauh, menumbuk semakin dalam, sampai sesuatu yang basah menyembur pada rahim milik wanita itu.
"Ahhh-ahhh-ahh..."
Kompak menggelinjang, wajah keduanya yang berhadapan sangat dekat pun membagi napas yang otomatis menderu.
Menyibakkan aroma sensual yang bercampur jadi satu memenuhi ruangan.
Lisa yang kali ini memberikan pukulan bertubi pada wajah Ilham sebagai pengingat bahwa tak akan ada lagi ronde lanjutan.
Ilham yang rupanya terlalu terlambat untuk menunjukkan dirinya sebagai seorang yang mempunyai hati, baru melepaskan kejantanan miliknya setelah memastikan cairannya tak akan terbuang sia-sia.
Menarik diri, dan kemudian membaringkan tubuh di sisi wanita itu. Tak berniat sedikit pun membenarkan celananya yang di turunkan, kejantanan miliknya yang masih berdiri aktif membuat pria itu ingin membebaskan sejenak.