App herunterladen
75% MANTAN KU PRESIDEN MAHASISWA / Chapter 9: Malioboro

Kapitel 9: Malioboro

"Tebak dulu ,Kalau bener baru gue lepasin."

Cowok itu berbisik di dekat daun telingaku. Pandangan mataku sudah gelap.Aku berusaha melepas tangan yang menutupi mataku,namun usahaku sia-sia.

"Redy."

Aku dengan spontan menyebut namanya,Karena aku sudah hafal dengan suar anya.

"Gak."

"Loh?Tebakan Gue salah ya?."

"Tunggu bentar."

Cowok itu melepaskan tangannya yang menutupi mataku. Aku perlahan membuka mataku.Awalnya Pandanganku Buram,namun raut wajah Redy di depanku semakin nampak jelas. Tiba tiba aku refleks tersenyum.

"Redy. Loe jail banget sih. " Aku berteriak dan memukul lengannya pelan.

" Tebakan loe gak salah kok." Ucap Redy sambil meringis kesakitan.

"Loe ngapain disini?." Tanyaku pada Redy.

"Tadi Gue abis makan. Terus ngeliat loe disini.Oiya loe mau ikut gue hunting foto gak?."

"Dimana?." Tanyaku pelan.

"Malioboro. Loe udah gak ada kelas lagi kan?."

"Gak ada kok."

"Yaudah kalau gitu,ikut gue ya ."

Aku dan Redy berjalan menuju parkiran warung . Redy segera memacu motornya menuju malioboro.

******

Senja sore ini sangat indah. Cahayanya jatuh dan membias menyejukkan mata . Malioboro sore ini lumayan ramai. Para Pengunjung dan wisatawan sudah mulai memadati kawasan malioboro . Pedagang kaki lima sudah siap siaga dengan berbagai barang dagangannya. Tak jarang,dengan ramah mereka menawarkan barang dagangannya.

Aku dan Redy berjalan menyusuri jalan malioboro. Aku berjalan di sampingnya dan melihat tangannya sibuk dengan kamera yang dia kalungkan di lehernya.

"Haduh gambarnya blur." Ucap Redy sambil tangannya mengotak atik kameranya.

"Kenapa?." Tanyaku pada Redy.

Tiba - Tiba dari arah berlawanan muncul pedagang balon dan Minuman yang berjalan ke arahku dan Redy.

"Ima awas."

Dengan sigap Redy menarik tanganku hingga badanku otomatis mendekat ke badan Redy.

Damn.

"Loe gak papa kan im?Jangan ngelamun makanya." Tanya Redy sambil masih menggenggam tanganku erat.

"eh iya. Tadi gue gak liat pedagangnya,Tiba tiba aja muncul didepan gue." Jawabku polos.

"Gue gandeng tangan loe ya. Biar gak ilang. Sambil jalan, Kita cari tempat duduk yang kosong " Ucap redy sambil tangannya memegang tanganku erat.

Aku dan Redy berjalan bergandengan menyusuri jalan malioboro .Mata kami memandang sekeliling mencari bangku yang kosong.Akhirnya kami menemukan bangku kosong.

"Duduk sini aja ya.Oiya loe haus gak? Gue cari minum dulu ya.Loe duduk aja di sini,nanti gue balik. " Ucap Redy padaku .

Belum sempat aku membalas perkataan Redy.

Ia sudah menghilang dikerumunan.Aku membuka handhphoneku.Ada 2 pesan masuk dari Jehan dan Billy. Masing-masing menanyakan keberadaanku.Aku memandang sekeliling dan mengingat sedikit kenangan ku dulu sewaktu masih menjadi Pacar billy.

Ya..Aku dan billy sering berkunjung ke malioboro.Menikmati malam di kota jogja.Sekedar melepas penat dan bertukar cerita hingga larut malam.

Aku merasakan pipiku dingin. Aku menoleh dan mendongak ke atas.Pria Tinggi dengan jaket hitam berkalung kamera itu tersenyum ke arahku. Tangannya menempelkan botol mineral dingin ke pipiku.

"Dingin." Aku kaget dan mencoba mengambil botol mineral itu.

" Tuh kan,Loe tu dari tadi gue panggil malah ngelamun.Mikirin apaan sih?." Tanya Redy sambil duduk disampingku.

"Gakpapa kok." Jawabku datar.

"Yaudah nih,Minum dulu.Pasti haus kan?." Ucap Redy sambil menyodorkan satu botol air mineral ke arahku.

"Makasih." Aku meraih botol minum dari Redy dan meminumnya.

"Ima,Coba kamu pose deh didepan penunjuk tulisan jalan malioboro itu.Aku foto ya." Ucap Redy sambil bersiap siap memotretku.

"Eh belum siap .bentar." Aku berjalan menuju arah penunjuk tulisan jalan malioboro kemudian berpose ala selebgram.

"Oke. Udah siap?1.2.3."

Redy memotretku beberapa kali dibeberapa spot foto.Setelah selesai,Aku dan Redy kembali duduk .

"Ehm Ternyata loe pinter pose juga ya." Ucap Redy sambil memperhatikan hasil jepretannya.

"Namanya juga cewek." Jawabku sambil tertawa.

" Loe juga udah cantik pas di foto,Jadi gak perlu banyak di edit. " Ucap Redy sambil memandang ke arahku.

Aku terdiam.

JRENG....

Dua pengamen laki laki muncul dihadapanku dan Redy .Usianya masih muda.Mereka membawa dua gitar.

Mohon Tuhan 

Untuk kali ini saja 

Beri aku kekuatan 

'Tuk menatap matanya 

Mohon Tuhan 

Untuk kali ini saja 

Lancarkanlah hariku 

Hariku bersamanya 

Hariku bersamanya

Dua pengamen tersebut menyanyikan lagu milik sheila on 7 dengan judul Hari bersamanya.Aku dan Redy mengeluarkan beberapa uang receh dari dalam tas dan memberikannya kepada kedua pengamen.

Salah satu pengamen tersenyum dan berkata

" Terimakasih banyak mas dan mbak.Semoga lancar rezekinya ,sehat selalu,lancar kuliah nya,langgeng hubungannya dan terakhir semoga berjodoh." Ucap pengamen sambil tersenyum dan pergi.

"Amin ya Allah ." Ucap Redy.

Teleponku berdering.Ternyata telepon dari Billy.Aku menolak telepon darinya.

"Siapa sih?Angkat aja.Siapa tau penting." Tanya Redy.

"Ini Billy yang nelepon.Enggak lah.Males."

"Oh. Billy yang jadi presiden mahasiswa kampus kita sekarang ya?."

"Kok loe bisa tau?."Tanyaku.

" Ya. Gue cuman nebak sih. Soalnya kemarin kan pas kita berangkat ngampus,Loe di hadang sama dia.Gue juga kenal orangnya." Jawab Redy.

"Kenal?Kok loe bisa kenal?."

"Gue ini anak BEM. Ya semua anak BEM tau lah si Billy. Emangnya loe sama billy ada hubungan apa?."

"Dia mantan gue."

Redy menatap langit.Matanya berkedip.Di dalam Pandangannya tersirat makna sedang memikirkan permasalahan yang sulit untuk dipecahkan.

" Udah berapa lama pacaran?Kenapa putus?.Cerita aja sama gue. Santai." Ucap Redy.

"Udah lama sih gue pacaran sama billy.Lebih tepatnya dari SMA . Pas Kuliah ini Putus. Gue putusin dia karena ...Ya karena dia selingkuh."

"Lupain aja cowok tukang selingkuh tuh. Cowok itu ya sekalinya selingkuh pasti dia bakal ngulangin lagi." Ucap redy meyakinkanku.

"Ya,Kalau sekarang sih,Gue lagi berusaha aja buat bisa lupain dia."

" Ya pelan pelan aja.Pasti bisa kok.Jadi,Loe sekarang jomblo?." Tanya Redy.

"iya."

"Alasannya kenapa."?

" Belum nemu yang cocok dan tepat sih." Jawabku sambil tanganku menolak panggilan dari Billy.

"Di dunia ini gak ada manusia yang sempurna.Yang mau dan sesuai dengan apa yang kita mau.Yang kita bisa ya saling menerima satu sama lain.Manusia manapun juga tidak akan mampu berubah menjadi orang lain hanya demi ke egoisan seseorang." Ucap Redy sambil tangannya mengelus kepalaku pelan.

"Kalau loe ,kenapa masih Jomblo?." Aku bertanya pada Redy.

"Kepo ni yeee...." Redy menarik hidungku pelan.

"Sakit ..Ya gantian dong ,Tadi gue udah jawab." Ucapku sewot.

"Jangan Cemberut gitu lah,Nanti cantiknya ngilang." Ucap Redy sambil tertawa.

"Jawab dulu lah pertanyaan gue tadi." Ucapku.

"Jadi...Alasan gue jomblo itu. "

"Apa?"


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C9
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen