Likha tidak berani mengangkat wajahnya. Namun jantungnya sudah berdegup kencang. Perempuan berhijab itu menggigit bibirnya karena panik.
Likha mengeraskan pegangan tangan di tas selempangnya. Dia harus berlari secepatnya. Agar tidak tertangkap tangan dan kembali menikmati kebebasan tanpa harus mengganggu suami diatas kertasnya ini bermesraan dengan pacarnya.
Ekor mata Likha melirik ke arah samping. Dengan secepat yang dia bisa, perempuan berhijab itu segera melangkahkan kaki pertama untuk berlari kencang. Namun, sayangnya gelagat itu sudah terbaca oleh pria pemegang sabuk hitam olahraga beladiri karate tersebut.
"Mau kemana kamu? Ikut aku!" Lewis menarik tangan kanan Likha, sementara perempuan yang ditarik tangannya meronta-ronta minta dilepaskan.
"Lepaskan aku! Atau aku akan berteriak disini." Likha mengancam Lewis yang masih terus menariknya menuju ke pintu keluar mall.