App herunterladen
87.79% RE: Creator God / Chapter 331: CH.331 Solusi Utama

Kapitel 331: CH.331 Solusi Utama

Kalau memang dirimu menemukan solusi setidaknya satu dulu, kenapa tidak memberi tahu kami hei!? Jurai yang satu ini, memang paling gemar dan pintar membuat orang kesal kepadanya. Tidak ada lho hal yang benar-benar baik daripadanya karena dia selalu menggunakan otaknya di saat yang genting saja.

Walau sebenarnya ini masa genting, tetapi tidak kulihat ada sedikit keseriusan pun dari Jurai, dan sekarang dia sudah menemukan beberapa solusi, malahan diam saja. Aku lama-lama capek sendiri mengurusi dua temanku ini. Lain kali aku diam saja lah, males.

"Lalu apa solusimu itu? Kalau sampai tidak berguna awas."

"Yang pertama melalui obat, bagaimana? Penguapan karena kau tak mampu menyuapinya obat. Cara yang sama kurang lebih seperti gas tidur itu."

"Obat? Memang obat apa yang bisa mengembalikan kewarasan orang?"

Memang ada ya yang seperti itu? Kalau memang ada, aku rasa tingkat keefektifannya dan kelayakannya perlu dipertanyakan. Bagus sih ada cara untuk menanganinya, tetapi kalau berbahaya efek sampingnya atau lainnya ya sama saja.

Lagipula kalau soal obat, aku rasa kandungannya juga perlu dicek terlebih dahulu, takutnya itu membuat penggunanya jadi mencandunya. Kalau begitu kan urusannya juga repot, intinya yang sisi negatifnya paling sedikit dan bisa ditekan saja solusinya.

"Tidak ada sih, hanya saja pernah ada riset bahwa kalau kau menggunakan sedikit obat halusinasi, maka mentalmu akan kembali stabil. Tentu saja, karena termasuk jenis narkotika, penggunaannya terbatas."

"Ahhh, jangan soal narkotika. Kita bukan dokter dan tidak tahu seberapa yang dibutuhkan dan batas normalnya."

Soal biologi sistem tubuh manusia mungkin aku tahu, tetapi kalau sudah masuk obat-obatan yang menyangkutkan kimia, aku tidak mempelajarinya. Aku tidak membenci kimia, tenang saja, tetapi terlalu banyak substansi dasar dan buatan pada kimia apalagi setelah lewat sekian lama.

Kalau dulu yang kuketahui tidak lebih dari 300, sekarang kau harus menghadapi dua kali lipatnya. Sebagus-bagusnya memoriku, aku tidak ingin mempelajari kimia yang lebih rumit lagi. Lagipula aku tidak terlalu membutuhkan kimia begitu banyak, pakai pengetahuan yang dulu saja cukup.

Semisal pun kugunakan, hanya membutuhkan substansi tertentu seperti untuk membuat apa yang dulu tidak bisa karena subtansi itu tidak ditemukan. Setidaknya manusia sudah berkembang walau sifatnya mengalami kemunduran. Namun soal pengetahuannya, itu bertambah.

"Kalau begitu yang ini saja, menggunakan cara stimulasi otak. Lebih rumit sih pastinya, di sini dikatakan menggunakan teknik kejutan listrik seperti yang dikatakan Shin."

"Dalam kadar seorang demi seorang, iya memungkinkan, tetapi skala luas itu adalah cara terburuk yang harus dihindari."

"Pun aku juga sudah berpikir begitu. Entahlah, kalau dua ini sudah kau tolak Sin, yang lainnya pun juga tidak akan ada bedanya."

Jadi intinya dia ingin mengatakan bahwa memang tidak ada solusi yang baik untuk masalah ini? Walau aku tahu bahwa seharusnya aku menerima masukan mereka, tetapi aku tidak ingin menjadi Kuroshin yang mengorbankan kemanusiaan.

Tidak ingin kudengar pepatah buruk yang sering dianggap baik, yaitu 'seperti orang tua, begitulah juga anaknya.' Kalau aku disamakan, paling tidak samakan aku dengan mama saja, tidak dengan si dewa badjingan itu.

Jujur, hanya ini saja aku benar-benar membenci orang sampai hatiku yang terdalam. Kalau bukan Kiera yang ada sebagai bantuan mentalku, aku rasa aku sudah gila sejak lama. Kebosanan dalam lingkaran Paradox dihancurkan oleh Kiera juga keluargaku.

"Biarkan aku mendengarnya saja dulu. Kurasa tidak ada salahnya mendengarnya terlebih dahulu, nanti juga aku mungkin bisa menyusun rencana yang lebih bagus dari mendengar semua solusi yang kalian temukan."

"Kau yakin? Karena jujur, semakin jauh, hanya akan ada banyak ide buruk dengan resiko yang tinggi mulai dari yang ketiga."

"Memang aku akan kesal, tetapi memang kita tidak bisa berbuat banyak, jadi mau apa?"

Tadinya aku memang ingin mencari yang terbaik, tetapi memang pada akhirnya tidak boleh pilih-pilih karena keadaan ini sudah terlalu gawat. Menunggu lebih lama sambil mencari solusi yang paling baik itu adalah tindakan yang bodoh.

Memang agak memaksakan, tetapi daripada situasinya tambah buruk bukan? Setidaknya tidak ada darah yang tertumpah hanya perlu mengatasi kecanduan saja. Iya, aku lebih memilih soal obat daripada listrik karena listrik akan sulit dikendalikan dan resikonya lebih tinggi.

Lalu dengan diam saja dan sekedar anggukan, aku membalas semua perkataan Jurai yang menyatakan ide-ide yang dia temukan. Mungkin terdengar gila, tetapi semuanya itu punya alasan logis karena sudah kubilang, otak manusia itu tidak mudah dipahami.

Bahkan setelah lewat sekian lama, kau tidak memiliki informasi yang cukup karena otak itu vital, kau tidak bisa mengetahuinya dengan mudah. Berbeda seperti jantung atau paru-paru dan lainnya yang terlihat dari rongga-rongga tulang, kalau otak kan tertutup tengkorak.

Misal saja kalau kau ingin mereplikasi sel yang ada di otak, itu akan susah karena salah sedikit saja, maka target penelitian itu akan mati. Intinya tidak ada yang simpel kalau urusannya memang manusia, nyawa taruhannya.

"Jadi hanya itu semua solusi yang paling baik ya? Jadi pada akhirnya yang paling bisa diandalkan hanyalah narkotika itu."

"Pada dasarnya memang narkotika sering dihubungkan dengan gangguan mental. Jadi penggunaan yang benar bisa memperbaikinya."

"Semoga saja tidak ada kesalahan yang terjadi, karena masalahnya akan tambah runyam kalau ini, cara ini gagal."

Langsung saja aku dan yang lainnya menyiapkan untuk masalah ini. Kalau kau tanya bagaimana aku bisa dapat semua bahannya dan alatnya, aku memaksa diri untuk menciptakannya. Jika tidak terbantu oleh kekuatanku sendiri, mungkin kita sudah gagal dari tadi.

Bahkan soal gas tidur tadi, aku membuatnya sendiri juga. Namun soal pesawat, aku tidak membuatnya tentu, tetapi Shin ternyata memilikinya. Digabung dengan drone buatan perusahaanku yang tahan lama dan bisa bergerak otomatis sesuai program, itu semua luar biasa tersinkronasi. Dengan ini masalahnya bisa diatasi tanpa pusing-pusing.

Yah mungkin yang paling membuat pusing hanyalah menciptakannya, karena bahkan bahan dasarnya tidak kuketahui. Akhirnya setelah mendapatkan seluruh cara pembuatannya dan juga komposisi bahannya, aku bisa menciptakan itu.

Soal duplikasi, tetaplah aku yang mengurus karena perusahaan ini bisa bekerja selama ada bahan dasar. Pada akhirnya perencana adalah aku, penyiap juga aku. Walau ini bukan masalahku pribadi, semuanya benar-benar terbeban kepadaku.

Anehnya lagi, kenapa teman-temanku seolah-olah otomatis menyerahkannya kepadaku saja. Mereka menganggapku sebagai penentu dan pembuat rencana, jadi kalau tidak sesuai bagiku, Shin dan Jurai tidak akan melakukannya. Itu membuatku jadi pemimpin secara tidak langsung.

Tentu, aku tidak membencinya, karena aku pun sudah menjadi pemimpin perusahaan sejak dulu, untuk kelompok sekecil tiga keluarga, itu bukan masalah. Hanya saja memang, yang kubenci itu hal merepotkan, karena itu aku lebih suka kedamaian dan ketenangan seperti di dalam hutan.

"Semuanya sudah siap ya? Sekarang tinggal pengemasan dan pemogramannya, lalu pengirimannya. Apakah pesawat jet yang tadi sudah kembali?"

"Hampir sih, tidak jauh lagi sekitar beberapa ratus kilometer lagi dalam waktu kurang dari 40 menit. Setelah itu perlu pengisian ulang bahan bakarnya karena penerbangan panjang itu. Barulah kita bisa menggunakannya lagi nanti."

"Maafkan aku Shin menggunakan properti milikmu."

"Tidak masalah kok, lagipula kan ini untuk membantu teman, jadi aku tidak akan perhitungan. Aku bukan orang yang pelit."

Tentu saja, kalau Shin pelit, tidaklah mungkin dulu dia menjadi donatur utama sekolah kita dulu. Bahkan karena itu, kepopulerannya melonjak. Jika tidak salah ingat, Lala istri Shin juga mendapat banyak masalah karena suaminya yang ultra populer itu di sekolah.

Namun masalahnya bukan di situ, tetapi di persiapan ini. Pada akhirnya tetap aku harus menggunakan cara yang benar-benar seharusnya tidak dilakukan. Asalkan saja aku bisa menunda masalah ini, aku pastikan solusi yang lebih baik akan kudapatkan.

Sulit untukku mengakuinya, tetapi ini masalah lain yang juga di luar batasanku untuk menanganinya dengan setengah mata tertutup. Ini benar-benar bukan masalah yang sepele, lalu bisa dilupakan dalam beberapa langkah saja.

Walau seharusnya ini tidak akan terjadi, tetapi aku takut kalau roh-roh yang tidak berhasil kuselamatkan akan menghantuiku nantinya. Aku tidak ingin hidupku dipenuhi oleh gangguan asing seperti itu, walau sudah ada beberapa gangguan alami di alam bawah sadarku.

"Untung saja begitu, kalau tidak sudah berabe urusannya. Oh ya, aku ingin langsung masalah ini kita ambil solusinya tadi dan diselesaikan hari ini juga. Kita tunggu semalaman, dan besok kita amati perubahannya."

"Amankah begitu dengan ditinggal tanpa diawasi secara ketat?"

"Tidak apa-apa, semuanya sudah masuk protokol keamanan yang sudah dijaga ketat."

Masalah ini sebenarnya masalah super besar dan gawat, tetapi kalau dihadapi dengan kepanikan, habislah sudah pastinya. Makanya jangan terkejut kalau kami menjaga keteguhan hati kami tanpa meneriakan protes kami terhadap masalah ini.

Lagipula Kiera juga sebelumnya sudah memberikan semangat kepadaku untuk jangan menyerah sebelum benar-benar berakhir tanpa ada tindakan yang bisa diambil. Karena sekarang solusi masih bisa diambil, berarti aku harus tetap bekerja tanpa longgar sedikit pun.

"Eksekusi rencana utama, dimulai. Mulai siapkan pesawat jet dengan drone yang harus dilengkapi oleh obat halusinasi yang tadi."

"Dimengerti!!"

Benar-benar tidak ada kesalahan yang terciptakan di sini walau ketegangan menyebar secara menyerata karena kalau sampai gagal, maka hancurlah umat manusia dan dunia. Itu hal terakhir yang kuinginkan, yaitu membiarkan dunia ini hancur juga manusia di dalamnya.

Namun entah kenapa instingku berkata bahwa sang pembuat rencana mungkin bisa memprediksi penanganan masalah yang diciptakannya. Walau begitu, dia hanya membiarkannya dan rencana itu akan tetap berjalan dengan normalnya.

"Kalau sudah siap, langsung terbangkan pesawat tanpa awak itu dan terbangkan menuju lokasi yang sudah ditandai di seluruh dunia ini."

Kurasa ada beberapa titik yang sudah kami sadari sebagai tempat di mana kekacauan paling terjadi. Salah satunya adalah kota ini, juga kota tempat tinggal para keturunanku. Aku jadi berpikir, apakah mereka bisa bertahan di keadaan dunia yang super kacau ini?

Jumlah manusia yang tidak waras sudah melebihi 60 persen dari semua jumlah penduduk dunia ini, bahkan lebih. Ini perhitungan kasar menurut perhitungan skala kota dikalikan seberapa luasnya dunia ini.

Memang jelas tidak akurat, tetapi yang bisa kami pastikan bahwa ada banyak korban dari masalah mana, dan kami harus membantu mereka. Tanpa berlama-lama penyelesaian masalah itu dieksekusi dan hanya tinggal melihat bagaimana keefektifan yang dihasilkan oleh solusi kami yang satu ini.

"Semoga saja berhasil, karena kalau tidak, sudah tidak ada harapan dan waktu untuk kita mengambil tindakan."

"Iya, kita sudah terlalu membuang banyak waktu, keringat, usaha, bahkan nyawa manusia yang mengurusi masalah monster juga nantinya."

"Ahh iya, masalah itu juga masih ada, sial sekali."


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C331
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen