Ervina langsung pergi ke kediaman Figo. Dia akan menanyakan kejelasan tentang apa yang diucapkan oleh Figo di konferensi pers tadi. Dia benar-benar tidak percaya, ada orang sebaik bosnya yang bisa melakukan hal tanpa pamrih seperti ini, dia pikir. Bosnya jahat, ternyata sebaliknya.
Sementara itu, Figo dan keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga. Mereka sangat bersyukur karena semua berjalan dengan sangat baik. Tidak banyak wartawan menanyakan hal-hal yang dia pikir akan ditanyakan. Semuanya, tidak seperti yang dibaca di judul-judul artikel yang sangat menyeramkan.
"Delvis, Om Pras ingin kita makan malam bersama," ujar Ayahnya.
Delvis langsung paham, dia pikir. Tidak akan ada lagi pertemuan berikutnya, atau mungkin keluarga sahabat ayahnya itu akan lupa dengan segala perjodohan yang sedang mereka jalani.
"Iya Pah, atur saja."