Kapitel 147: a baby

Kebohongan setiap hari yang aku lakukan terasa sangat mengerikan. Aku terus menutupi kebongan satu dengan kebohongan yang lain. Ya tuhan

Jika nanti aku ketahuan, apakah izzy akan memaafkan ku? Kurasa tidak.. Dia akan membenciku

Akupun memeluk izzy, dengan semua rasa bersalahku. Berharap akan hilang sementara

"Kapan kamu akan mengurus perceraian mu? "

" aku takut bertemu dengannya rharha. "

" aku bakal temenin kamu nanti. Aku gak mau kamu ngegantung status kamu "

"Iya.. "

Kami berdua pun tertidur

________

Keesokan harinya izzy meminta ku untuk mengantarnya ke pasar karena ia ingin menghemat

Akupun menuruti keinginan nya dan mengantar nya berbelanja

" jangan beli banyak banyak. Kita belum punya kulkas "

" iya. Aku mau ngundang temen temen aku di sekolah ibu ibunya buat makan makan. Gak apa apa kan? "

" iya gak apa apa .. Mereka gak kenal sama keluarga kamu kan? "

" gak. Mereka orang baru semuanya. "

" jangan pajang foto kita ya. "

" iya.. "