Kapitel 88: adik adikku

Saat riana kembali ia menggenggam tanganku

" rharha... "

Akupun bersandar pada riana

" riana... Aku takut ... Aku takut pada diriku sendiri . "

Riana mencoba menenangkan ku

" jangan takut.. Aku ada disini... "

" aku takut menyakiti orang orang riana.. "

" kamu bukan tipe orang seperti itu .. Aku percaya kamu tidak bermaksud kasar .. Mungkin ini karena kehamilan kamu.. " jawab riana

" ya mungkin saja .. "

Riana pun merangkul tubuhku

" jangan terlalu berpikir jauh .. Jangan memikirkan apa kata orang orang rharha.. Bertahanlah.. Semuanya pasti berlalu"

" iya riana.. Terima kasih sudah mau menemani ku.. "

" kamu sahabatku itu sudah tugasku.. "

___________

Kehamilan ku semakin lama semakin membesar, membuat ku semakin tidak nyaman. Semakin susah untuk bergerak atau melakukan aktifitas lainnya

Karena bulan itu sudah memasuki bulan ke lima.

Walaupun susah aku berusaha sebisa mungkin untuk menemukan adikku

Aku mencarinya di sepanjang jalanan kota dago bandung.