Kapitel 158: Makam Ayah

Kejadian itu merupakan hal yang tabu bagi Yuni. Bertahun-tahun ini, dia tidak mengatakan sepatah katapun, tetapi dia selalu ingat di dalam hatinya bahwa dia seharusnya memiliki seorang anak perempuan ...

Setelah sekian lama, Ezra merasa bahwa Kiki adalah kompensasinya, dan Karina mendorong adiknya, tetapi Tuhan memberikan Kiki kepadanya/

Pada saat ini, Yuni merasa hatinya agak terhibur. Dia mendongak, memandang ke arah lantai atas, dan tersenyum sedikit.

Setelah kejadian ini, Randi dan Karina akan benar-benar menghilang dari hidupnya di masa depan.

Di akhir perjamuan, Ezra sendiri yang mengantar Erika pulang.

Dia mengendarai Bugatti Veyron yang sering digunakan olehnya, dan melihat ke depan dengan saksama ...

Erika duduk di sampingnya, sedikit gugup. Bagaimanapun juga, ini adalah kencan pertama mereka. Jari-jarinya menempel erat ke rok, karena takut dia tidak akan merasa bermartabat.