Seminggu ini aku benar-benar hectic banget nyeselasiin semua kerjaan yang harusnya nya Wira selesaikan, Brian selalu ada disamping ku. Setiap aku butuh teman untuk bertemu client, dia selalu ada. Aku beruntung banget ketemu Brian lah intinya. Kadang dia juga ikutan lembur untuk menyelesaikan pekerjaanku. Kadang aku heran kenapa dia sebaik ini, kayak aku gap antes aja nerima semua kebaikan dia mengingat yang aku lakukan adalah hanya merepotkan dia. Huhuhu maaf ya Bri aku belum bisa bales semua kebaikan mu.
Oh iya hari ini Jae kayaknya uda kembali dari Spore, kulihat ruangan mu sudah terang yang artinya kamu ada dialam, semoga aja kita tidak bertemu.
Kurapikan semua tumpukan kertas yang ada di mejaku, oh tunggu, kemana ya Brian kok meja nya kosong, akukan mau minta tolong dia minta tanda tangan nya Jae. Aku males bertemu dengan Jae.
Imessage To Brian
Bri dimana kok belum ada di kantor?
Aku benar-benar butuh Brian hari ini tapi kenapa ia ga dateng-dateng ya, hmm apa dia lagi ada urusan di luar? Kok ga bilang. Hahaha kesan nya aku sangat posesif dengan Brian. Aku merapikan meja ku. kerjaan ku sebenarnya tinggal sdikit namun ada satu kerjaan yang paling aku hindari, yaitu meminta tanda tangan Jae sebagai CEO. Biasanya aku biasa saja saat meminta tanda tangannya, yang perlu kulakukan hanya mengetok pintunya, saat dia suruh masuk aku masuk dan meminta tanda tangan nya, sudah kelar. Segampang itukan. Tapi sekarang terasa sangat berat, kalian pasti sudah tau alesan nya.
Brian
Gue lagi di Bandung ca mau mastiin proJect yang disana, kemumngkinan 3 hari
Aku kesal kenapa Brian tidak memberitahuku masalah ini, kan aku jadi sendirian. Kenapa dia tidak mengajak ku aja, kan aku bisa bantu dia. Tapi yasudahlahh, yang harus aku lakukan sat ini adalah memberanikan diri untuk masuk ke ruangan mu Je.
Kurapikan rok ku yang kusut, ku ikat rambut ku lalu kuambil setumpukan kertas yang harus di tandatangani Jae. Aku meyakinkan diri bahwa aku harus bisa biasa aja dengan mu, aku harus bisa meyakinkan diri bahwa tidak ada yang terjadi diantara kita selain pekerjaan kantor. Mari bersikap biasa aja seperti hari-hari sebelum kita ke Jogja. Ah mengingat Jogja aku jadi sedikit trauma.
Tok tok tok
Aku mengetuk ruangannya, dan aku bisa mendengar suaranya menyuruhku masuk, mungkin kamu tidak menyangka bahwa aku lah yang akan masuk ke ruangannya.
Sebelum aku masuk aku menarik nafas dalam-dalam dan meyakinkan diri bahwa aku pasti bisa. Aku lihat Jae sedang mengetik sesuatu di laptopnya, dia sangat serius.
"misi pak, ini ada beberapa berkas yang perlu ditanda tangani" aku meletakan kertas nya dengan rapih ke mejanya
Dia kaget ketika menatap ku. Dia pasti sudah mengenali suaraku sehingga saat aku mengeluarkan suara tadi, Dia langsung menoleh. Biasa nya dia hanya akan menyuruh untuk menaruh kertasnya diatas meja tanpa memalingkan wajahnya dari laptopnya. Iya dia biasanya selalu seperti itu.
"ca..a icaa?" katanya ragu
"iya pak?" jawab ku sebiasa mungkin
"caa gue mau ngo.." dia mulai bangkit dari kursinya
"tolong pak, saya mau bekerja professional, tidak ada hal lain yang dibicarakan disini selain pekerjaan" tegas ku, bagus ca kamu bisa melakukan nya
"caa tapi gue mau ngomong" katanya
"yauda pak nanti sore saya ambil kertas nya kalau bapak sudah menandatanganinya" aku langsung pergi meninggalkan ruangannya.
Please Jae aku ingin kamumelupakan kejadian itu, mari biasa aja. Jalani hidup kita masing-masing tanpa ada beban, aku ingin biasa aja Je seperti tidak ada yang terjadi diantara kita, aku mau itu. oh iya, sudah seminggu ini kamu nge chat aku, aku tau kamu ingin membicarakan nya tapi aku benar-benar belum bisa, dan terlebih aku tidak mau membicarakan apapun dengan mu. Dua minggu setelah kejadian itu aku memang tidak pernah membalas chat dari Jae kecuali urusan pekerjaan.
Aku merebahkan badan ku sofa yang ada di ruangan ku, aku benar-benar capek, capek fisik dan juga hati. Aku fikir dia akan melupakan kejadian ini. Padahal banyak hal yang harus dia lakukan, contoh nya mengajak Alice balikan tapi kenapa dia selalu menghantui aku dengan chat berisikan bahwa dia mau ngomong, apa yang mau diomongin emang? Toh kejadian nya sudah terjadi. Jadi tolong banget anggap ini tidak pernah terjadi.
***
Aku pulang ke rumah, tadi Dandi tidak bisa menjemput jadi aku naik taksi aja. Sudah dua minggu semenjak dari Jogja aku tidak mau membawa mobil demi menghindari bertemu dengan Jae di basement. Setidak mau itu aku bertemu dengan nya. Hmmm maaf.
Hhhfft kenapa rasanya hari ini cape banget yah, badan ku terasa lemas dan berat, dan aku sedikit pusing. Aku juga belum makan dari siang karena tidak nafsu, ini sudah jam 8 malam dan aku belum makan apa-apa. Semuanya terasa eneg, apa tadi karena aku bertemu dengan Jae? Hmm mungkin saja kan.
Aku terbangun jam 5 karena merasakan mual banget, sial, sepertinya aku masuk angin karena tidak memakan apa-apa kemarin, aku berlari ke kamar mandi dan muntah yang isinya hanya air. Kepala ku benar-benar pusing banget dan badan ku lemas. Aku benci saat aku masuk angin, pasti selalu seperti ini. aku paksakan diriku untuk mandi. Setelah mandi aku menuju dapur, kayaknya mamah sudah masak, aku mencoba makan, bagaimana pun aku harus makan. Rasanya eneg banget tapi aku harus makan meski hanya 3 sendok. Aku tidak ingin pingsan dikantor nanti hanya karena aku tidak makan.
Aku duduk lemas di ruanganku rasanya hari ini beda, maksudku masuk angin kali ini beda, benar-benar mmebuatku pusing dan lemas. Tadi selama dijalan Dandi sudah menanyakan ku berkali-kali apakah aku kuat untuk bekerja hari ini, dan tentu saja aku jawab iya, karena aku ada janji ketemu client hari ini. oh iya ngomong-ngomong Brian sudah balik ke Jakarta besok. Hhh rasanya sennag kalau dia disini. Menegenai Wira, aku sangat rindu keberadaan Wira, hmmm semoga dia cepat sembuh ya, aku kangen banget bercanda sama dia
Aku lihat pemandangan dari ruangan ku saat ini, matahari sangat terik di luar sana, aku bisa melihat gedung-gedung tinggi Jakarta dari ruangan ku ini dan jangan lupakan jalanan macet di bawah sana hahahaha. Tapi kalau malem aku bertaruh sumpah bahwa pemandangan dari sini indah banget, jalanan dihiasi lampu-lampu mobil dan lampu-lampu dari gedung juga tidak kalah indahnya, aku ingin memandangi pemandangan seindah ini sampai tua hahaha
***
Jam 12 waktu nya makan siang, tapi aku tidak mood karena mungkin aku juga males makan sendirian, sudah ku bilang staf disini kayaknya sangat canggung deh dengan keberadaan ku jadi setiap jam istirahat tidak ada satupun yang mengajak ku untuk makan bersama mereka huhuhuhu. Aku ke dapur sepertinya minum teh hangat akan membuat badan ku segaran, oh iya hari ini aku tidak jadi ketemu client karena Jae katanya sudah bertemu kemarin, iya Jae nge chat aku barusan
Jae CEO
Ca hari ini gausah ketemu Pak Riadi, gue uda ketemu kemarin dan sudah deal
Dan beruntunglah aku hari ini karena aku sangat-sangat pusing, dan kata beberapa staf tadi aku terlihat pucat. Hmmm apa perlu aku periksa? Tapi tidak usah lah kayak nya aku hanya masuk angin biasa.
Aku mengeluarkan ponsel ku, tentu saja aku ingin ngehubungi Brian, sepi banget tanpa keberadaan Brian di kantor hmmm
To Brian
Bri nanti kalo pulang nya sore, kita meet di coffe shop sandi ya, kangen L
From Brian
Siap bos, ini sudah di bandara. Jam 5 sampai sana.
Aku langsung tersenyum lebar, tuh kann kalu sudah ngomongin Brian aku langsung semangat. Beruntung banget aku ketemu Brian di kehidupan ku saat ini hahaha