Kapitel 16: Awal dari fakta sebuah kegepalan

Lira.... Lira.... Lira.... Lira!!.

Lira berjalan di seluruh dunia putih, berjalan tanpa tujuan saat ia terus mendengar seseorang yang memiliki suara seperti Firaun yang terus memanggil Lira, tapi ia merasa seolah-olah ia mencoba untuk mencari tahu di mana sumber suara.

Lira... Kumohon... Selamatkan aku...

Suara lain yang menggema lagi, berasal dari kaki Lira. Yang Kiana, berdarah dengan hampir tidak melihat wajahnya, memegang kakinya putus asa.

Lira mencoba menariknya keluar, ingin menyelamatkannya. Tapi dia menghilang menjadi debu berwarna emas tipis.

Guru Lira... tolong lari... away.

Pemandangan mengerikan lainnya untuk Lira yang masih berjalan, peri bertanduk yang patah dengan rambut biru langit dan kulitnya yang berwarna kuning, memiliki sepasang mata biru Barat, hidung runcing, dan telinga runcing mengenakan sepasang ekor naga-berbentuk bahwa keduanya rusak dengan ekornya yang dipotong di sebelah kiri dan dipotong di bagian kanan matanya, dan sebagian besar dari matanya,