“Yuga, bantu periksa dong.”
Ralin mengawasi Yuga mendekat dan duduk di sebelahnya, sebelum akhirnya merebahkan kepala di atas meja. Kantuk datang menyerangnya sejak berjam-jam yang lalu. Malam telah larut, menjelang tengah malam, namun mereka berdua masih terjaga. Ralin tengah menyelesaikan essay yang menjadi tugas pelajaran Bahasa Inggris, yang akan dikumpulkan Senin lusa. Dia nyaris keteteran mengerjakannya karena disibukkan oleh berbagai ulangan. Yuga yang jago di bidang pelajaran apapun, hanya membutuhkan waktu mengerjakan selama beberapa jam dan sudah menyelesaikannya beberapa hari sebelumnya.
“Jangan tidur dulu, Ralin. Ini masih ada yang salah. Vocab yang kurang tepat, kesannya informal untuk essay.” Yuga menegurnya, dan Ralin mengangkat kepalanya, ganti merebahkannya ke bahu Yuga. “Hei…”