“I’m so proud of you.”
Yuga tersenyum saat Ralin memeluknya begitu ia sampai di rumah. Dari balik bahunya ia melihat kedua orangtuanya yang tampak terharu, tersenyum lebar melihat kedatangannya. Ralin melepas pelukannya, membiarkan kedua orangtua mereka ganti memeluknya, mengacak-acak rambutnya. Dan untuk Donna, mamanya itu menciumi wajahnya bertubi-tubi dengan gemas sampai Yuga malu sendiri.
“Mama!” Ia berusaha mengelak. Wajahnya telah berubah merah, dan ia mendengar kikik geli Ralin yang menyaksikan adegan itu.
“Lihat dirimu, Nak. Luar biasa!” Donna mengusap air matanya, menciuminya sekali lagi.
“Jangan di depan Ralin, Ma! Malu…”
Harris dan Ralin meledak tertawa melihatnya salah tingkah. Setelah melepaskan diri dari Donna ia membawa barang-barangnya ke kamarnya. Hari sudah malam dan ia tak sabar lagi untuk tidur.