App herunterladen
31.25% FAKTOR KETURUNAN / Chapter 10: Takdir Dimulai VII

Kapitel 10: Takdir Dimulai VII

Adi yang tertidur lelap merasa sesuatu yang halus dan lembut di bawah kepalanya, samar-samar dia ingat tidak ada alas ketika dia tertidur di pos ronda.

Dan yang lebih aneh adalah, adanya wangi bunga yang sangat harum yang tercium di hidungnya, meski adi masih menutup mata, tapi adi bisa yakin ini benar benar harum, dan terasa datangnya dari sekitar tubuhnya atau sesuatu yang dekat dengan dirinya.

Penasaran dengan kondisi empuk dan lembut, serta bau wangi yang ada, adi perlahan membuka matanya dan remang-remang adi melihat kain halus berwarna biru muda langit, dengan tekstur yang sangat lembut dan halus saat dia menyentuhnya.

Adi yang merasa janggal mulai meremas kain itu lebih erat, untuk memastikan apakah ini benar-benar kain atau hanya angan-angan nya. Tapi segera dia tahu jawabanya bahwa ini benar-benar kain yang halus dan lembut.

Dan perasaan yang lembut dan harum menjadi lebih jelas, saat berada di bawah kepalanya karena dia baru tahu bahwa ada alas yang lembut, yang menjadi penyangga kepalanya dari lantai bambu.

Adi merasa kaget dan tidak bisa meragukan apakah ini mimpi atau kenyataan, karena sudah jelas adi tertidur sendiri tidak ada alas atau bantal bagi kepalanya.

Saat dia bersiap untuk bangun, dan melihat apa yang dia pegang, dan apa benda empuk serta harum yang menjadi alas tidurnya, adi menjadi kaku dan kaget, karena ada tangan yang sangat lembut dan putih yang sedang membelai kening dan rambutnya.

Tangan itu sangat ramping, dengan jari jemari yang halus dan lembut, adi yang kaget manatap tangan yang sangat cantik tersebut, adi dapat bersaksi ini adalah tangan tercantik yang pernah dia lihat.

Dan adi yang melihat dengan kaget tangan tersebut, yakin bahwa sang punya jari jemari lembut ini adalah seorang wanita, dan dia harus muda karena tidak ada keriput atau bekas luka apapun di tangannya.

Terlebih tekstur jari jemari yang mengusap kepalanya, sangat lembut seperti kulit bayi yang kenyal dan sehat tanpa cacat.

Saat adi memastikan bahwa ini adalah tangan dari seorang wanita muda dan adi jadi lebih sadar setelah mengamati sekitar, dan mendapat kesimpulan kain itu adalah pakaian gadis ini, dan bantal empuk yang sedang dia tiduri, adalah kaki dari wanita ini atau lebih tepatnya paha dari wanita ini yang menjadi alas tidurnya.

Saat dia tahu semua fakta itu, dia menjadi gugup karena tidak menyangka, akan mendapat situasi seperti ini saat dia terbangu, terlebih di atas pangkuan seorang wanita yang dia yakin pasti cantik.

Membulatkan tekat, untuk melihat wajah seperti apa dari wanita yang memangku tidurnya, perlahan dia menggerakan kepalanya dan bergerak sangat lambat, untuk membuat matanya menatap ke arah wajahnya.

Saat dia menggerakan kepalanya, untuk berhadapan dengan tatapan dari wanita ini, adi menjadi tidak bisa berkata dengan apa yang dia lihat dengan kedua matanya, disana adi melihat wajah yang sangat cantik dan mendamaikan, pipinya tirus, hidungya mancung, bibirnya tipis dan kecil, dengan mata yang sangat jernih.

Tersenyum kepada adi dengan sangat lembut dan sangat alami, seolah sedang tersenyum dengan seorang yang disayang atau anggota keluarga, adi yang sempat kehilangan diri kembali fokus setelah beberapa saat.

Saat adi akan bertanya kepada wanita cantik ini, adi mendengar suara yang sangat halus dan menyenangkan, seolah mendengar panggilan dari orang yang dia cintai.

Anehnya adi tidak meliahat ada orang lain selain wanita cantik ini dan dirinya, yang ada di pos ronda tersebut, padahal adi yakin dia tidak budek dan dia tahu, dia mendengar suara seorang memanggilnya, lebih tepatnya seorang wanita.

Baru saat suara itu datang lagi, ke padanya adi baru tahu, bahwa suara itu bergema di kepalanya bukan di telinganya, dan saat adi mencoba mencari lagi adi tertegun dengan suara ketawa yang berasal dari dalam pikirannya.

"Tidak usah mencari kemana-mana, aku tepat di depanmu" wanita cantik itu memandang adi dengan tersenyum lembut yang menampilkan sebagian deretan rapi dan cantik giginya yang putih

Adi kembali menjadi hilang kendali dan saat dia akan jatuh jauh ke dalam lamunanya, suara merdu itu terdengar lagi

"Kamu sudah bangun, apakah tidur kamu nyenyak?"bertanya dengan penuh kasih sayang dan prihatin

Seolah ayam yang sedang mematuk makanannya adi hanya menggangguk dan tidak bicara

"Kalo begitu bisakah kamu duduk, karena ada hal yang ingin aku sampaikan kepada kamu" kembali berbicara dalam pikiran adi dan senyum lembut itu selalu hadir setelahnya

Bingung harus menjawab apa adi hanya menjawab dengan sedikit gumaman "emmmmmmm""

Merapikah sedikit baju dan penampilanya yang sedikit berantakan, karena asik tertidur, setelah melihatnya rapih adi duduk dengan bersila dan tersenyum menunggu wanita cantik ini berbicara.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C10
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen