"Heh ..." Andre tertawa rendah sambil tersenyum, "Berbicara tentang akhir ujian masuk perguruan tinggi ... Apakah kau melupakan sesuatu?"
"Lupakan… Apa yang aku lupakan?" Nayla merasa bahwa jantungnya mulai berdetak dengan kencang.
"Apa kau tidak sadar?" Mata Andre berkilat, dan dia membungkuk dengan pelan, bibir lembutnya menyentuh leher Nayla yang putih dan ramping. Dia berbisik, "Apakah kamu ingin aku ,engingatkanmu?"
Tubuh Nayla menjadi kaku, dan dia menggelengkan kepalanya dengan cepat, "Aku ingat, aku ingat!! Tidak perlu diingatkan!!"
"Benarkah?" Gerakan Andre berhenti sedikit, dan dia menatap lurus ke arah Nayla.
"Sungguh..." Nayla tertawa hambar, dan dia berbisik, "Tapi, aku tidak yakin apakah aku suadh siap..."
"Oh ..."
Andre menjawab dengan pelan, dan setelah beberapa saat dia bertanya, "Kalau begitu aku akan membiarkanmu mempersiapkan diri. Apakah lima menit cukup?"
--
Lima ... Lima menit!?
Cukup apanya!!