Kapitel 122: CHAPTER CXXII : FLUTTER

Mengerjap beberapa kali karena memandangi pria berambut kelam yang kini tengah tertidur pulas. Bahkan ia tidak menyadari jika seseorang telah memperhatikannya sejak matahari mulai merangkak naik.

Entah sejak kapan Eve telah terbangun, karena begitu ia merasakan cahaya matahari pagi yang mulai mengganggu gadis bersurai perak itu segera membuka mata. Dan ia pun langsung menemukan sebuah pemandangan indah yang ia yakin tidak ada banyak orang dapat melihatnya. Sebenarnya yang dimaksud Eve sebagai pemandangan itu sendiri ialah pria berambut legam yang masih memejamkan mata.

Momen yang sangat langka, karena biasanya pria itu lah yang selalu saja bangun lebih dulu dan memperhatikan wajahnya. Padahal ia yakin mungkin wajahnya saat tertidur akan sangat memalukan.