Abra sejak tadi mengawasi ruangan Marco dengan wajahnya yang tampak tak sabaran. Menatap jam tangannya beberapa kali lalu mengintip ke ruangan Marco, tapi pria yang ditunggunya sejak tadi tak kunjung muncul, wajahnya tampak semakin tegang dan kesal, kecurigaannya semakin menjadi jadi, dia tak sabar untuk membahas semua ini dengan Marco, tapi kemana perginya pria itu, setelah kemarin dia tidak bertanggung jawab pada Dave, dan hari ini, apakah dia tidak pergi ke kantor, Abra juga tak bisa menghubungi ponselnya, sebenarnya apa yang sedang terjadi pada Marco.
Abra kembali ke kursinya, dia menekan tombol ekstension dan langsung tersambung ke front office.
Suaranya terdengar berat menandakan ada banyak beban yang membuatnya begitu kesal dan gelisah saat ini. "Saat direktur Marco datang segera kabari aku, atau suruh dia langsung temui aku di ruangan ku!" Ujar Abra dengan suaranya yang berat.